AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Film Suzume no Tojimari karya Makoto Shinkai resmi dirilis di Indonesia pada Rabu (8/3/2023) setelah diluncurkan di Jepang pada November 2022. Sinema tersebut adalah film terbaru sejak Shinkai merilis Weathering With You pada 2019.
Digarap dengan studio CoMix Wave Films, film Suzume no Tojimari berdurasi 122 menit. Suzume no Tojimari menceritakan kisah seorang siswa perempuan bernama Suzume yang berusia 17 tahun di Kyushu.
Saat sedang dalam perjalanan ke sekolah, Suzume bertemu dengan sosok lelaki muda bernama Souta yang mencari reruntuhan di sekitar daerah tersebut. Setelah memberi tahu Souta, secara diam-diam, Suzume pergi ke reruntuhan itu.
Di sana dia menemukan sebuah pintu lapuk yang berdiri tegak di tengah reruntuhan, seolah terlindung dari malapetaka. Karena penasaran, Suzume mulai meraih kenopnya.
Setelah itu pintu-pintu yang lain mulai terbuka satu demi satu di seluruh Jepang. Di sinilah petulangan Suzume dan Souta dimulai. Mereka mengelilingi Jepang untuk menutup portal agar Mimizu (Cacing) yang membawa bencana tidak datang menimpa warga.
Secara visual, karya Shinkai sudah tidak diragukan lagi. Penonton akan dimanjakan dengan deretan animasi apik. Beberapa tempat digambarkan dengan sangat baik, termasuk reruntuhan dan tempat-tempat yang ditinggalkan.
Dalam film ini, Shinkai juga mengajak penonton mengelilingi Jepang, tepatnya dari selatan Jepang Kyushu menuju ke utara Jepang Prefektur Miyagi. Tidak hanya mengajak penonton tur ke negaranya, tapi Shinkai juga menunjukkan banyaknya tempat telantar di Jepang. Ini membuat cerita semakin kuat, khususnya bagi masyarakat Jepang.
Sama seperti dua film sebelumnya yang menceritakan tentang bencana alam, film Suzume mengangkat tema gempa bumi. Sebagai negara yang berlokasi di garis ring of fire, gempa bumi sering menimpa Jepang. Tempat-tempat telantar yang diperlihatkan di sini adalah akibat gempa.
Gempa juga menimpa kampung halaman Suzume di Miyagi. Ibunya pin meninggal dalam gempa bumi dan tTsunami Tohoku tahun 2011. Setiap tempat yang telantar menyimpan memori dan kenangan bagi warga sekitarnya.
Film Suzume mengajak penonton paham bahwa kenangan dari masa lalu bisa menjadi beban di kehidupan masa depan. Kenangan itu tidak harus dilupakan, tetapi menjadi bagian diri sendiri dan kita bergerak maju menghadapi masa depan.
Karena Shinkai menggunakan formula yang sama sejak film Kimi no Nawa, film Suzume menjadi kurang spesial. Selain itu, unsur romansa di sini terlihat agak dipaksakan. Entah karena Shinkai ingin menyamakan dengan dua film sebelumnya, tetapi romansa antara Suzume dan Souta terasa mengganggu.
Meski begitu, film ini tetap layak disaksikan. Penggambaran alam dan animasinya sangat memanjakan mata apalagi ditonton di bioskop.
Mulai Rabu (8/3/2023), pecinta karya Makoto Shinkai di Indonesia dapat menyaksikan film Suzume. Bahkan, penonton juga berkesempatan untuk mendapatkan poster A3 eksklusif hanya di CGV setiap pembelian tiket melalui kanal online di website atau aplikasi maupun secara langsung selama persediaan masih ada. Poster tersedia di 29 lokasi CGV yang tersebar di seluruh Indonesia.