AMEERALIFE.COM, JAKARTA---Permintaan pemanas air (water heater) masih minim di Indonesia. Bahkan, penetrasi water heater lebih kecil dibanding dengan AC. "Penetrasi water heater masih sekitar 5 sampai 10 persen. Itu yang masih harus kita sadarkan orang," ujar Marketing Director Ariston Indonesia (product presentation), David Karlowee dalam acara buka bersama dengan Ariston, belum lama ini.
Menurut David, pemanas air memang masih tergolong kebutuhan tersier. Ketika orang pertama kali beli rumah yang terpikir, AC, TV, kulkas dan mesin cuci, sementara pemanas air belum terbesit harus ada. Namun ke depannya, David yakin permintaan masyarakat akan bertambah.
"Ke depan kita sama-sama mulai merasa water heater mungkin tidak kebutuhan banget karena orang masih bisa mandi dengan air dingin. Tapi yang namanya kenyamanan orang mulai merasakan," ujarnya.
Contohnya, kalau liburan ke daerah dingin, kalau kolam renang dingin orang tidak mau berenang, mereka pasti menanyakan airnya hangat atau tidak. Ketika ke hotel, villa dan lainnya juga orang mencari air panas. Dan sekarang mulai merambah kos-kosan dan lainnya.
"Jadi orang-orang yang sudah merasakan setiap hari, sebenarnya mereka butuh. Kenyamanan orang mandi air hangat setelah kerja itu tidak tergantikan," ujarnya.
Kenyamanan mandi dengan air panas dari pemanas air setelah tidur menggunakan AC, menurut dia, itu rasanya berbeda. Badan dingin menjadi hangat dan segar.
Ia mengungkapkan masyarakat memang masih bisa masak air untuk mandi air hangat. Namun ke depannya masalah kenyamanan orang akan cari. "Optimis ke depan, jelas, pelanggan jalannya lebih yang mempermudah mereka. Mereka akan mencari apa yang membuatnya lebih nyaman," tambahnya.
Untuk memperkenalkan pemanas air, Ariston telah melakukan banyak edukasi ke masyarakat baik melalui komunitas yang membutuhkan pemanas air misalnya ibu dan bayi. Selanjutnya, mereka ingin melakukan pendekatan pada agen properti. "Sebisa mungkin rumah baru bukan hanya sediakan AC tapi juga water heater," tambahnya.