AMEERALIFE.COM, JAKARTA — Sering kali seseorang harus terpaksa menolak meminjamkan uang kepada pihak yang hendak berutang. Hal itu bisa disebabkan satu dan lain hal, termasuk jika yang berutang tersebut dikenal tidak amanah atau sulit dipercaya.
Akan tetapi bolehkah berbohong ketika menolak meminjamkan uang? Ustaz Ali Masnur Lc mengatakan berbohong tentunya tidak diperbolehkan dalam Islam.
“Jauhilah oleh kalian berbohong dan berdusta karena akan menyeret perbuatan keji dan sesungguhnya perbuatan keji ini menggiring ke neraka,” kata Ustaz Ali dalam sebuah ceramahnya yang merujuk pada sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Wail dari Abdullah, dikutip dari laman Youtube Salam TV, Ahad (10/9/2023).
Ustaz Ali melanjutkan bahwa dalam keadaan menolak meminjamkan uang pun tidak boleh berbohong. Sekalipun itu berbohong kepada orang yang memang terkenal tidak suka membayar utang atau memang sudah banyak pengalaman dengan orang tersebut yang selalu menghindar dari membayar utang. Maka kalau datang lagi orang tersebut, hendaknya kita berkata jujur.
“Mengatakan tidak ada uang bisa jatuh kepada bohong dan tidak dibolehkan dalam agama. Katakan saja saya punya uang tapi maaf saya tidak bisa pinjamkan kepada Anda, tidak usah kita berbohong, jujur saja,” lanjut Ali.
Ustaz Ali menjelaskan tujuan dari berkata jujur ini juga agar orang yang berutang juga dapat mengambil pelajaran atas kesalahan yang dia lakukan. Sebaliknya, jika dibiarkan, justru bisa seenaknya.
Menurut Imam Nawawi, ada kondisi di mana berbohong diperbolehkan, yakni ketika mendamaikan orang, dalam peperangan dan memberikan rayuan kepada istri.
Misalnya seorang suami merayu isteri sebagai wanita tercantik, padahal mungkin hakikatnya tidak. Tetapi jika ditanya soal utang, maka tidak perlu berbohong. “Atau katakan saya tidak punya uang untuk dipinjamkan ke Anda, wallahualam bishawab,” kata Ustaz Ali mengakhiri ceramahnya.