AMEERALIFE.COM, JAKARTA — Anak mungkin mengalami reaksi dalam berbagai cara setelah orang tua yang bercerai mengenalkan pasangan barunya kepada mereka. Michael Whitehead, PhD, LMFT, terapis pernikahan dan keluarga di Twin Falls, Idaho mengatakan anak mungkin senang, sedih, bingung, marah, mungkin dapat bersikap sangat sopan dan ramah, atau bisa terlihat pemalu dan angkuh atau di antara keduanya.
Dilansir Verywell Family, Selasa (12/9/2023), mempersiapkan anak dan pasangan baru untuk pertemuan dapat dilakukan dengan obrolan terlebih dulu. Beri tahu mereka bahwa ini bisa menjadi pengalaman emosional dan semua perasaan diterima.
Pertimbangkan terlebih dahulu seperti apa respons individual anak. Tetapi ingat juga bahwa mereka mungkin bertindak di luar karakternya karena situasi ini dapat memunculkan berbagai emosi yang tidak terduga.
“(Ini) bertujuan untuk memberikan anak Anda rahmat, kasih sayang, dan ruang untuk merasakan apa yang mereka rasakan,” kata Dr Whitehead. Tetapi, perjelas juga ekspektasi perilaku apa yang Anda miliki, seperti bersikap hormat dan tidak mencela.
Jika Anda mengharapkan perkenalan yang lancar, pusatkan pada jamuan makan, jalan-jalan, atau aktivitas dapat menjadikan acara tersebut lebih menyenangkan dan memberikan cara mudah bagi semua orang untuk saling mengenal. Hal ini sangat membantu jika Anda merasa anak merasa sedikit malu atau tidak yakin harus membicarakan apa.
Meski begitu, Lori Sims, salah satu pendiri Nacho Parenting, sebuah pendekatan pengasuhan anak untuk keluarga campuran, menyarankan, jangan memaksakan koneksi. Usahakan agar ikatan berkembang secara alami.
Sementara itu, Dr Whitehead menyarankan jika menurut Anda, anak-anak Anda akan lebih menolak, mengatur perkenalan ini di rumah atau di tempat pribadi lainnya mungkin merupakan pilihan yang baik andaikan emosi sedang memuncak. Jika hal ini terjadi, usahakan agar pertemuan tersebut singkat.
Selain itu, Anda juga dapat menyampaikan kepada anak Anda bahwa mereka tidak perlu terlalu bersemangat dengan pasangan baru Anda dan Anda memahami bahwa kenyataan ini dapat meresahkan mereka. Pastikan jalur komunikasi tetap terbuka dan beri tahu mereka bahwa Anda siap berbicara kapan saja.
Di sisi lain, ada hal lain yang perlu dipertimbangkan. Aliza Pressman, PhD, psikolog di Rumah Sakit Anak Mount Sinai Kravis di New York City mengungkapkan pastikan anak Anda tahu bahwa Anda menyayanginya dan bahwa mereka adalah prioritas Anda apa pun yang terjadi.
Terkadang anak-anak khawatir bahwa Anda mungkin kurang mencintai mereka atau memiliki lebih sedikit waktu untuk mereka meski mungkin tampak jelas bahwa pasangan baru Anda tidak akan mengurangi hubungan Anda dengan anak. Bantu anak merasa didengarkan, dihargai, dan dicintai dengan cara mendengarkan mereka dan memperhatikan emosi mereka.
Anak mungkin juga memiliki banyak pertanyaan tentang hubungan tersebut dan bagaimana hubungan tersebut dapat berdampak pada dirinya. Mereka mungkin bertanya-tanya apakah Anda berniat menikahi orang baru ini, atau seberapa sering mereka harus bertemu dengannya Untuk membantu Anda merespons tanpa menjadi bingung atau lengah, Anda bisa bersiap untuk menjawab beberapa pertanyaan potensial tersebut.
Mungkin juga bermanfaat untuk mendapatkan bantuan dari luar jika diperlukan. Dr Whitehead menjelaskan berbicara dengan orang dewasa lain yang dipercaya atau mendapatkan konseling dapat membantu jika anak mengalami kesulitan dalam menghadapi hubungan baru atau perceraian secara umum.
Anda juga sebaiknya mempertimbangkan untuk memberi tahu mantan pasangan bahwa Anda akan memperkenalkan pasangan baru kepada anak-anak. Apakah akan melakukan ini sebelumnya atau tidak, itu terserah Anda. Tetapi jika Anda memiliki komunikasi terbuka dengan mantan pasangan, memberi tahu dia bisa menjadi sikap yang bijaksana.