AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Perjalanan hidup dan karier diva muda Indonesia, Raisa Andriana, akan dikupas secara mendalam melalui film dokumenter Harta Tahta Raisa. Meski kehadiran film dokumenter ini disambut dengan antusiasme yang besar oleh penggemar, siapa sangka Raisa sempat merasa tidak percaya diri.
Pada awalnya, Raisa mengira proyek film dokumenter ini akan menjadi sebuah film dokumenter mengenai konser tunggalnya, "Raisa: Live in Concert", di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada 25 Februari 2023. Oleh karena itu, Raisa merasa sangat setuju karena konser tersebut merupakan momen yang sangat monumental bagi dirinya dan juga orang-orang yang selama ini mendukungnya.
Namun setelah diberitahu bahwa proyek film dokumenter tersebut akan dikembangkan menjadi film dokumenter mengenai dirinya sendiri, Raisa mengaku sempat merasa ragu. Rasa ragu ini muncul karena Raisa tidak tahu apakah sebuah film dokumenter mengenai kehidupannya dapat menjadi tontonan yang menarik dan menginspirasi selayaknya film-film dokumenter yang kerap dia tonton.
"Karena aku nggak pernah bisa melihat kehidupan aku dari sudut pandang orang ketiga," ujar Raisa saat peluncuran official poster dan trailer film dokumenter Harta Tahta Raisa di Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Namun setelah berdiskusi dengan pihak produser dan timnya sendiri, Raisa akhirnya merasa percaya diri dengan proyek film dokumenter ini. Raisa juga menyerahkan penggarapan film ini sepenuhnya kepada tim produksi.
"Aku nggak ada (permintaan) 'mau kelihatan gini ya' atau gimana banget. Nggak ada arahan-arahan," ujar Raisa.
CEO Juni Records Adryanto Pratono menyatakan bahwa film dokumenter ini sebenarnya sudah direncanakan sejak 2019 bersamaan dengan rencana penggarapan konser tunggal Raisa di GBK. Rencana ini dibuat karena perjalanan Raisa untuk bisa menaklukan GBK bukanlah perjalanan yang mudah.
"Akhir 2022 Imajinari say yes, kami mulai intensif merekam (footage) lagi," ujar pria yang akrab disapa dengan Boim tersebut.
Sutradara Harta Tahta Raisa, Soleh Solihun, menyatakan bahwa judul film dokumenter tersebut diambil dari idiom yang muncul secara organik sejak bertahun-tahun lalu. Akan tetapi, film dokumenter ini akan memberikan sebuah makna baru bagi idiom tersebut.
Menurut Soleh, Harta Tahta Raisa akan memperlihatkan hal-hal berharga yang selama ini menjadi harta bagi Raisa, yaitu orang-orang yang menyayangi dan mendukungnya selama ini, mulai dari penggemar, tim manajemen, hingga keluarga. Di sisi lain, film dokumenter ini juga akan memperlihatkan "Tahta" Raisa sebagai penyanyi yang mampu menjadi penyanyi solo perempuan pertama yang menggelar konser di GBK.
"(Melalui pemilihan judul ini) kami juga ingin mengapresiasi juga. Idiom ini kan organik dan sudah bertahun-tahun nyebar. Ini sebagai salah satu apresiasi kami (untuk penggemar Raisa)," kata Soleh.
Produser film dokumenter Harta Tahta Raisa dan Co-Founder Imajinari, Dipa Andika, mengungkapkan rumah produksinya selalu berkomitmen untuk menyajikan karya-karya berkualitas yang segar dan baru. Oleh karena itu, Imajinari tak ragu untuk menggarap film dokumenter mengenai musisi yang relatif jarang dilakukan di Indonesia.
"Harta Tahta Raisa menjadi bukti bahwa kami tidak pernah bermain di zona nyaman dan selalu mendorong keragaman karya di industri perfilman Indonesia," ujar Dipa.
Film dokumenter Harta Tahta Raisa akan menjadi film ketiga yang akan diluncurkan oleh Imajinari, setelah sebelumnya sukses dengan film Ngeri-Ngeri Sedap, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, dan Agak Laen. Film dokumenter persembahan Imajinari dan Juni Records ini akan ditayangkan di jejaring bioskop Indonesia pada 6 Juni 2024, bertepatan dengan hari ulang tahun Raisa yang ke-34 tahun.