AMEERALIFE.COM, lAMBON — Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon, Maluku, melakukan edukasi ke masyarakat setempat untuk tidak membuang sampah obat-obatan secara sembarangan. Ternyata tidak membuang sampah obat sangat penting.
Kepala BPOM Ambon Tamran Ismail mengatakan edukasi Ayo Buang Sampah Obat dengan Benar (Abso) jadi salah satu upaya menanggulangi dan mencegah terjadinya beberapa permasalahan terkait dengan obat.
Ia mengakui hal terjadi saat ini masyarakat masih membuang sampah obat di tempat sampah, dikubur dalam tanah di lingkungan sekitar rumah, termasuk di kebun.
Hal tersebut, katanya, berpotensi pencemaran lingkungan. Selain itu, obat-obat tersebut nantinya masuk tanah, akan diserap oleh akar dan kemudian bisa menjadi bahan atau komponen dalam tanaman.
"Jika itu menjadi tanaman yang akan kita konsumsi, risiko yang sangat besar karena nanti akan terbawa sampai proses akhir, " katanya, Ahad (19/1/2025).
Selain itu, obat yang dibuang juga bisa dimanfaatkan orang-orang tidak bertanggung jawab. Mereka bisa mengumpulkannya untuk bahan baku jamu.
Selain itu, sampah obat bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain yang ilegal dengan menghapus tanggal kedaluwarsa, kemudian ganti dengan tanggal kedaluwarsa baru yang disebut dengan obat ilegal. Ia menyatakan pentingnya sinergisitas antara pemerintah, apotek, dan masyarakat dalam mengendalikan resistensi antimikroba melalui edukasi dan pengelolaan limbah obat.
BPOM telah menyiapkan tempat sampah obat di sejumlah apotek di Kota Ambon. Saat ini, baru tersedia di salah satu apotek, sedangkan ke depan akan disiapkan di apotek lainnya agar masyarakat membawa sampah obat ke apotek.
“Cukup datang ke apotek membawa sampah obat dan buang ke tempat sampah yang telah disediakan. Dengan langkah ini, kita dapat menyelamatkan lingkungan sekaligus mengendalikan AMR di daerah kita,” ujarnya.