Kamis 13 Mar 2025 11:57 WIB

Pakar tak Sarankan Warga Gunakan Lagi Kasur yang Sudah Terendam Banjir

Kasur yang terendam banjir berpotensi jadi tempat perkembangbiakan jamur dan bakteri.

Red: Friska Yolandha
Warga membersihkan kasur pascabanjir (ilustrasi). Pakar menyarankan kasur yang terendam banjir tidak dipakai lagi.
Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
Warga membersihkan kasur pascabanjir (ilustrasi). Pakar menyarankan kasur yang terendam banjir tidak dipakai lagi.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Pakar kesehatan dr. Bonita Effendi tak menyarankan warga memakai lagi kasur yang sudah terendam air banjir. Pasalnya, kasur tersebut berpotensi menjadi tempat berkembang biak jamur penyebab penyakit.

"Kasur yang sudah teredam banjir, sebaiknya tidak digunakan karena walaupun sudah kita jemur. Pasti ada bakteri, virus atau jamur yang akan lebih senang berkembang biak di tempat yang lembap," ujar Bonita di Jakarta, dikutip Kamis (13/3/2025).

Baca Juga

Sejumlah penyakit yang bisa muncul akibat kondisi lembap antara lain gangguan atau infeksi saluran pernapasan dan iritasi kulit yang ditandai gatal, kering atau bersisik.

Bonita yang praktik di RS Pondok Indah itu menyebutkan penyakit tersebut juga bisa muncul akibat ruangan yang lembap. Oleh karena itu, warga juga harus bersihkan berbagai sudut rumah yang terkena banjir.

Sebisa mungkin untuk menggunakan cairan antiseptik atau bisa menggunakan sabun untuk mematikan bakteri atau virus.

"Kalau ada barang yang sudah terlanjur terendam air banjir, apalagi berbahan kayu, kapuk, matras, sebaiknya tidak digunakan lagi karena cenderung jamur akan berkembang di situ. Jamur malah bisa menjadi sumber infeksi, bisa terhirup dan kalau terhirup, bisa menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan," jelas Bonita.

Khusus untuk pakaian, cuci ulang semuanya dan jemur di bawah sinar matahari sampai kering.

Dia juga menyarankan penggunaan alat pelindung diri saat membersihkan rumah seperti masker, alas kaki sampai ke lutut, dan sarung tangan.

"Jangan sampai kita membersihkan tapi ternyata ada luka dan luka ini menjadi akses bakteri atau virus masuk ke tubuh," kata Bonita.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement