AMEERALIFE.COM, JAKARTA — Kabar gembira bagi para penggemar Bollywood dan dunia mode internasional. Aktor legendaris Shah Rukh Khan mencatatkan namanya sebagai aktor pria India pertama yang melenggang di karpet merah Met Gala 2025.
Sang superstar berkolaborasi dengan desainer ternama India, Sabyasachi Mukherjee, untuk debut bersejarahnya ini. Sebelumnya, beberapa aktris Bollywood seperti Deepika Padukone, Alia Bhatt, dan Priyanka Chopra telah lebih dulu menghadiri Met Gala. Namun Shah Rukh Khan menjadi aktor pria India pertama yang menjejakkan kaki di karpet merah acara ikonik ini.
Dilansir laman The Indian Express pada Selasa (6/5/2025), tampilan Shah Rukh Khan pada malam Met Gala 2025 memadukan nuansa tradisional India dengan jahitan khas Paris. Khan mengenakan jaket bergaya sherwani sutra berwarna hitam dipadukan celana hitam, dengan beberapa kalung menghiasi dadanya, termasuk liontin huruf K berlian besar, yang merupakan inisial dari "King Khan". Ia didandani oleh perancang busana India, Sabyasachi Mukherjee, yang juga merancang sari couture bermotif bunga yang dikenakan Alia Bhatt di Met Gala tahun lalu.
Khan mengagumi tema Met Gala tahun ini yaitu "Superfine: Tailoring Black Style”. “Saya menyukai apa yang diusungnya—konsep revolusi dan resolusi, bukan melalui kemarahan atau perkelahian, tetapi dengan menjadi riang dan artistik. Berpakaian dengan cara yang menyampaikan pesan,” ujarnya dikutip dari Time Magazine.
Pada usia 59 tahun, dan setelah berkarier selama beberapa dekade dalam industri yang terus berubah, langkah Khan selanjutnya melibatkan warisan lintas generasi. Filmnya berikutnya, King, akan menampilkan dirinya bersama putrinya, Suhana Khan. Putranya, Aryan Khan, sedang menyutradarai sebuah serial yang akan tayang di Netflix akhir tahun ini, di bawah perusahaan Khan, Red Chillies Entertainment.
Ketika Khan memulai kariernya, ia adalah seorang pendatang baru di Mumbai dari New Delhi. "Saya hanya berakting dan saya tidak punya apa pun sehingga saya tidak akan kehilangan apa pun. Mungkin itu sebabnya saya terkadang begitu sombong, terlalu percaya diri, dan konyol,” kata dia.
Bagi anak-anaknya, lanskapnya jauh berbeda, diwarnai dengan privilese yang pada gilirannya mengundang sorotan. "Bagian privilese seharusnya membuat mereka lebih rendah hati bahwa mereka memiliki latar belakang ini. Akan selalu ada bayang-bayang, jalan ini sangat sulit,” ujarnya.
Khan kini menatap masa depan film di King. Ia menyambut baik penggunaan teknologi canggih untuk membuat film terasa serealistis mungkin, untuk membuat cerita-cerita besar menggunakan alat yang sudah dimiliki. "Segalanya sekarang lebih bersih, lebih keras, lebih baik. Lampunya lebih baik. Jam tangannya lebih keren. Mengapa film tidak? Mereka harus menjadi lebih besar," katanya.