AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Fujifilm membuat gebrakan dengan meluncurkan kamera digital ringkas terbarunya, Fujifilm X Half-Frame. Kamera ini hadir sebagai jawaban bagi para kreator visual generasi baru yang mendambakan perpaduan antara warisan analog dan teknologi digital modern.
Dengan bobot yang sangat ringan 240 gram, X Half dirancang untuk kenyamanan dan portabilitas, memudahkan pengguna untuk menangkap momen kapan saja dan di mana saja. Inspirasinya yang kuat dari kamera film setengah frame klasik menjanjikan pengalaman visual yang unik dan menyegarkan.
Dilansir laman CineD pada Jumat (23/5/2025), meskipun kamera ini mungkin bukan target utama bagi audiens setia Fujifilm yang sudah "mapan", pendekatan inovatif dalam desain dan kreativitas yang ditawarkan sangat patut diapresiasi. Salah satu fitur yang paling mencolok adalah kemampuannya untuk mengambil foto dan video vertikal yang dapat digabungkan dalam satu frame. Ini bukan sekadar fitur biasa, melainkan sebuah cara baru untuk berekspresi secara visual.
Pengguna dapat dengan mudah menggabungkan foto dan video vertikal hanya dengan memutar tuas Frame Advance, meniru pengalaman menggunakan kamera film analog. Alternatifnya, gambar 2-in-1 juga bisa dibuat melalui aplikasi ponsel pintar X Half-Frame yang intuitif.
Selain itu, aplikasi khusus untuk ponsel pintar yang mendukung X Half-Frame memungkinkan pengguna untuk melakukan penyuntingan dengan mudah, mulai dari penyesuaian warna, ukuran garis pemisah, hingga menukar posisi gambar kiri dan kanan. Kamera ini juga menawarkan kompatibilitas dengan printer ponsel Fujifilm Instax tertentu, memungkinkan pengguna untuk mencetak hasil karya mereka secara instan.
Secara teknis, sensor 1 inci dengan pencahayaan belakang pada kamera ini dipasang secara vertikal, mengoptimalkan pengambilan gambar dengan orientasi tersebut. Di bagian atas perangkat, terdapat lensa prime 10,8 mm F2,8 yang setara dengan panjang fokus 32 mm dalam format 35 mm. Meskipun tampil sederhana, kamera ini hanya mendukung pengambilan gambar dalam format JPEG. Ini tampaknya disesuaikan dengan kebutuhan segmen pengguna yang ditargetkan, yaitu mereka yang menginginkan kemudahan dan hasil instan tanpa perlu repot dengan format file yang lebih kompleks.
Untuk memperkuat nuansa analognya, Fujifilm X Half-Frame dibekali dengan 13 mode simulasi film yang dirancang untuk meniru karakter berbagai jenis film analog klasik buatan Fujifilm. Tak hanya itu, tersedia juga tiga filter kreatif baru yang terinspirasi dari estetika fotografi film yakni Light Leak, Halation, dan Expired Film. Efek tambahan seperti grain dan cap tanggal juga dapat digunakan untuk semakin memperkaya hasil foto. Kamera ini bahkan menyertakan delapan filter dari lini kamera instan Instax, menambahkan sentuhan keseruan dan kreativitas.
Setelah memilih Simulasi Film dan ukuran rol 36, 54, atau 72 eksposur, pengguna akan merasakan pengalaman yang sangat mirip dengan analog saat menggunakan X Half-Frame, termasuk memutar tuas pemindah bingkai setelah setiap gambar diambil. Ini adalah detail kecil namun penting yang memperkuat koneksi antara dunia digital dan warisan fotografi analog.
Secara umum, bodi kamera sangat disederhanakan. Terdapat satu soket input/output USB-C untuk konektivitas, lampu LED kecil internal, dan jendela bidik optik. Di bagian belakang, kamera ini dilengkapi dengan dua layar LCD. Layar yang lebih kecil (berbentuk kapsul) digunakan untuk memilih dan menampilkan simulasi film yang dipilih, sedangkan layar sentuh LCD dengan rasio aspek 3:4 yang lebih besar digunakan untuk mengendalikan berbagai mode, pengaturan, dan navigasi kamera.
Fujifilm X Half-Frame akan tersedia dalam tiga pilihan warna yakni Silver, Charcoal Silver, dan Black. Kamera ini diperkirakan akan rilis pada akhir Juni 2025 dengan harga 849,99 dolar AS atau Rp 13 jutaan.
