Meski tak ada tes diagnostik yang universal untuk FTD, ada skrining genetik yang bisa memberikan peringatan kepada orang-orang yang berisiko. Alasannya, sekitar 40 persen pasien memiliki mutasi genetik yang serupa.
Dr Chow mengatakan tes genetik ini sangat membantu dalam mendiagnosis perilaku FTD serta primary progressive aphasia (PPA). Kondisi ini kerap mengganggu kemampuan pasien dalam berbahasa.
Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan FTD. Kondisi pasien FTD cenderung akan menurun seiring dengan berjalannya waktu.
Meski begitu, sejumlah terapi dan pengobatan bisa diberikan kepada pasien untuk meringankan gejala. Beberapa contohnya adalah terapi bicara dan penggunaan obat antidepresan.
Selain Itu, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko FTD dan demensia lainnya. Sebagian dari upaya tersebut adalah memperbaiki gaya hidup, menghindari trauma pada kepala, serta menerapkan beragam perilaku yang dapat memelihara kesehatan otak dan jantung.