AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Pernikahan terkadang tidak selalu berjalan sesuai rencana. Dilansir laman Best Life pada Selasa (28/2/2023), ada hal-hal tertentu yang membuat pasangan harus berpisah dan dihadapkan pada tantangan hidup yang tak terelakkan.
Berikut ini adalah lima alasan paling umum pasangan bercerai.
1. Kurangnya perencanaan pranikah
Terapis pernikahan di Ocean Recovery, Kalley Hartman, mengatakan banyak orang memasuki pernikahan tanpa mendiskusikan ekspektasi hubungan mereka. “Banyak pasangan yang bercerai tidak membicarakan aspek penting dari diri mereka sebelum menikah,” kata Hartman.
Aspek penting tersebut, misalnya, perbedaan agama dan tujuan masa depan yang berbeda. Semua itu dapat berperan dalam keberhasilan sebuah pernikahan.
Sebelum pernikahan adalah waktu yang ideal untuk membicarakan aspek penting yang sudah disebutkan tadi. Seorang konselor pasangan dapat membantu Anda menemukan cara yang lebih baik untuk berkomunikasi selama pernikahan jika merasa hubungan Anda sedang bermasalah.
2. Kesulitan finansial
Masalah uang dapat berperan dalam masalah perkawainan yang berujung pada perceraian. Hartman mengungkapkan, uang sering kali menjadi sumber stres utama dalam pernikahan. Misalnya, kebiasaan belanja yang berbeda, tingkat pendapatan yang tidak seimbang, atau kurangnya perencanaan keuangan dapat menyebabkan masalah uang.
“Selain itu, situasi kehidupan seperti penyakit dan kehilangan pekerjaan dapat menyebabkan masalah utang dan keuangan, yang sering menyebabkan ketegangan pada pernikahan,” ujar Hartman.
3. Perselingkuhan
Hartman menyatakan, perselingkuhan adalah salah satu penyebab perceraian yang paling umum. Masalah ini dapat menyebabkan rasa pengkhianatan dan ketidakpercayaan yang mendalam sehingga sulit untuk melanjutkan hubungan tanpa kepercayaan.
“Bahkan, jika pasangan mengatasi masalah mereka melalui konseling, banyak yang merasa mereka tidak mampu membangun kembali hubungan setelah seseorang tidak setia,” kata dia.
4. Kecanduan atau penyalahgunaan zat
Kecanduan dapat menimbulkan kemelut parah pada pernikahan apa pun. Kecanduan atau penyalahgunaan zat bisa merusak penilaian dan membuat pasangan merasa dimanfaatkan atau diabaikan.
“Hal ini dapat menyebabkan gangguan komunikasi yang sulit untuk dikembalikan,” ujar Hartman. Sayangnya, banyak pernikahan tidak bertahan lama karena beban emosional yang dapat ditimbulkan kecanduan atau penyalahgunaan zat pada pasangan.
5. Masalah komunikasi
Seorang dating coach Lana Otaya mengatakan, ketika pasangan tidak dapat terlibat dalam dialog yang terbuka dan jujur, hal itu dapat mengakibatkan miskomunikasi, konflik, dan kepercayaan yang lenyap. “Tantangan ini dapat diperburuk oleh kesibukan, tanggung jawab yang tak sesuai, dan sikap apatis terhadap hubungan,” ujar Otaya. Ketika pasangan gagal berkomunikasi secara efektif, hal itu dapat menyebabkan masalah kebencian yang lebih besar.