AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Netflix baru saja merilis serial dokumenter "In the Name of God: A Holy Betrayal". Belum ada sepekan sejak perilisan, serial tersebut sudah masuk dalam Top 10 di Netflix Indonesia.
"In the Name of God: A Holy Betrayal" mengangkat dan mengeksplorasi kisah nyata dari kejahatan empat sekte di Korea Selatan dan pengikutnya yakni sekte JMS, Five Oceans, The Baby Garden, dan Manmin Central Church.
Pada episode pertama, menceritakan tentang Jeong Myeong-seok (JMS). Penayangan serial itu harus melewati perjuangan.
JMS sempat mencoba menggagalkan perilisan dokumenter tersebut. Namun, Netflix dan penyiar publik Korea MBC berhasil mengalahkan permohonan pengadilan atas perintah untuk menghentikan penayangan serial dokumenter. Alhasil, serial berhasil ditayangkan mulai Jumat (3/3/2023).
Serial dokumenter tersebut mengulas sekte yang dipimpin JMS. Saat ini, JMS sedang menunggu persidangan atas tuduhan pelecehan seksual. Namun, dia telah membantah tuduhan tersebut dan mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap media mana pun yang melaporkan fakta yang tidak diverifikasi.
Dikutip dari laman Dexerto pada Kamis (9/3/2023), JMS meminta perintah untuk menghentikan penayangan serial dokumenter dengan mengeklaim bahwa serial itu fiksi. Selain itu, serial dinilai telah melanggar prinsip praduga tak bersalah dan merusak kebebasan beragama.
Namun, Pengadilan Distrik Barat Seoul mengatakan bahwa MBC dan Netflix tampaknya telah membuat program tersebut berdasarkan sejumlah besar materi objektif dan subjektif. "In the Name of God: A Holy Betrayal" disutradarai oleh Jo Seong-hyeon. Musim pertama serial tersebut terdiri atas delapan episode dengan durasi tiap episode 39 menit. Trailer serial memperlihatkan pemimpin sekte yang berpura-pura mengeklaim diri sebagai Tuhan dan kisah tentang orang-orang yang mereka khianati.