Sementara itu, untuk tas atau dompet bermerek seperti Fossil, Coach, dan Kate Spade, ia bisa mendapatkannya dengan harga dari Rp 700 ribuan. Tentunya, angka itu jauh di bawah harga barunya yang bisa di atas Rp 3 juta.
"Tergantung merek, kalau Tory Burch ya agak mahal, di atas Rp 1,5 juta, tapi kan dia harga barunya bisa Rp 6 jutaan ke atas," kata Herning.
Alasan lain Herning gemar nge-thrift atau membeli barang second ialah untuk membantu mengurangi sampah fashion. Ia juga bisa mempertahankan prinsipnya dalam mengikuti mode dengan getol mencari produk fashion bekas.
"Mending beli barang second daripada barang baru tapi fake (tiruan)," kata Herning.
Oleh karena itu, Herning menyayangkan kebijakan Pemerintah melarang thrifting. Sebab, yang dilarang Pemerintah ialah impor pakaian bekas.
"Saya bingung sama Pemerintah, yang bikin hancur UMKM mah barang-barang Cina yang murah-murah. Barang-barang Cina dan barang fake berkeliaran di market place," ujarnya