AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Dokter Spesialis Gizi dr Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM, menjelaskan bahwa salah satu cara mudah untuk memilih telur yang bagus adalah yang memiliki cangkang bersih. Kemudian, telur tidak retak.
"Kalau dibanding-bandingkan juga kadang kita nggak bisa tahu. Tapi pilihlah telur yang bersih, tidak ada retakan," ungkap Marya saat dijumpai di acara konferensi pers 'Hero Supermarket Dukung Gerakan Telur Bebas Kandang' di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023).
"Karena telur itu gampang terkontaminasi. Belum lagi isinya vitamin dan protein dominannya. Itu wadah yang baik sekali untuk perkembangan bakteri dan kuman. Makanya cangkangnya harus utuh, nggak boleh ada retaknya," imbuhnya.
Lebih lanjut, dokter yang juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) itu menjelaskan perbedaan telur yang masih baru dengan yang sudah lama diproduksi. Dia mengatakan, telur yang sudah lama diproduksi saat dipecahkan memiliki kondisi kuning telur yang sudah tidak utuh.
"Terus ciri-ciri telur yang sudah diproduksi terlalu lama, ketika dipecahkan kuningnya nggak utuh. Nah ini masih bisa diproduksi tapi kualitasnya dan rasanya juga lebih turun dari yang fresh," terangnya.
Kemudian, agar kualitas telur yang telah dibeli tetap terjaga di rumah, Direktur PT Inti Prima Satwa Sejahtera Robby Tjahya Dharma G menjelaskan beberapa cara penyimpanan yang baik. Salah satu cara untuk menjaga kualitas telur agar nutrisinya tidak berkurang adalah dengan menjauhkannya dari tempat yang panas.
"Sebetulnya taruh di suhu ruangan itu sudah oke. Kalau mau taruh di kulkas, itu bisa memperpanjang sedikit dua sampai tiga hari lebih lama. Tapi ibu-ibu harus pastikan di dalam kulkas tidak ada makanan-makanan yang memiliki bau. Karena telur itu menyerap bau," kata Robby.
"Sarannya sih taruh di suhu ruangan saja nggak apa-apa. Yang penting nggak kepanasan. Jadi jangan ditaruh di dekat kompor atau dekat kulkas. Karena kulkas itu kan ada kompresornya ya. Nah itu bisa bikin telur jadi encer. Memperpendek masanya," sambungnya.
Pada umumnya, Robby mengatakan bahwa telur bisa bertahan kurang lebih 28 hari. Namun, kondisi tersebut kembali lagi tergantung dengan cara individu memilih dan menyimpan telurnya di rumah.