3. Pastikan kemampuan finansial memungkinkan untuk membayar premi
Semakin banyak manfaat asuransi yang ditambahkan akan memengaruhi besaran biaya premi. Untuk itu, pastikan dahulu manfaat asuransi apa yang dibutuhkan kemudian pastikan juga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa berutang. Plus, Anda mampu menyisihkan dana secara konsisten untuk membayar premi setidaknya 10 persen dari penghasilan.
Tidak perlu memaksakan memilih produk yang nantinya akan memberatkan keuangan keluarga. "Nantinya, seiring meningkatnya pendapatan, perkiraan kebutuhan masa depan, dan tren kenaikan biaya rumah sakit maka Anda dapat meninjau kembali apakah perlu melakukan penyesuaian pada polis asuransi," kata Fourrita.
4. Pilih asuransi yang memiliki jaringan rumah sakit yang luas
Perusahaan asuransi yang memiliki jaringan rumah sakit yang luas akan memudahkan nasabahnya menjangkau fasilitas kesehatan yang dekat dengan tempat tinggal, kantor, atau jika ia harus berada di luar kota. Adapun Sequis saat ini memiliki lebih dari 500 jaringan rumah sakit di Indonesia dan luar negeri.
5. Perhatikan masa tunggu penyakit
Asuransi kesehatan biasanya memiliki persyaratan masa tunggu untuk beberapa penyakit tertentu. Ketahui dahulu apakah Anda memiliki penyakit bawaan, infokan kepada perusahaan asuransi sebelum Anda diproteksi agar mereka dapat mempertimbangkan risiko yang Anda miliki. Karena hal ini berhubungan dengan daftar penyakit yang termasuk dalam masa tunggu agar tidak menjadi masalah di kemudian hari jika terkena risiko sakit atau saat mengajukan klaim.
6. Sistem pembayaran klaim dengan cashless.
Pembayaran pengobatan di rumah sakit dengan sistem cashless akan memudahkan pasien dan keluarganya saat membutuhkan pengobatan di rumah sakit. Cukup menunjukkan kartu kepesertaan asuransi kesehatan lalu tagihan rumah sakit akan dialihkan ke pihak perusahaan asuransi selama pengobatan yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan polis.
7. Jangan mudah tergiur dengan promosi asuransi
Saat browsing di internet akan ditemukan banyak promosi produk asuransi untuk menarik minat calon nasabah. Fourrita mengatakan, membeli produk promosi boleh-boleh saja, tapi jangan sekadar tergiur hanya karena harga murah atau diskon.
Hal terpenting dalam membeli produk asuransi adalah calon nasabah harus mempelajari dan memahami manfaat produk yang akan dibeli sebelum menandatangani Surat Permintaan Asuransi (SPA). "Dalam pengisian SPA nasabah diharapkan menuliskan dengan jujur dan sesuai kenyataan serta memahaminya sebelum menandatanganinya," sebut Fourrita.