Kemenangan sayembara hadiah Rp 2 miliar juga terasa tiba-tiba, meskipun ada dialog bahwa Angku Wan telah belasan kali mengikuti sayembara itu. Tapi rupanya itu dilakukan secara sengaja oleh sutradara Paul Fauzan Agusta.
Paul memang ingin ceritanya ringan, sehingga bisa ditonton oleh orang-orang seusia mendiang ayahnya. Ide cerita muncul dari 11 tahun lalu ketika sang ayah ingin menonton cerita yang ringan dan penuh humor serta menceritakan tanah Minang.
"Aku kan bikin film biasanya yang berat-berat, jadi cerita harus ringan. Lalu harus komedi karena papaku suka ketawa, humoris," ungkap Paul.
Paul melihat dari keluarga besarnya yang kompak mencari solusi jika dihadapkan pada suatu masalah. Bahkan, nama karakter semua terinspirasi dari keluarga besarnya, dan Angku Wan adalah penggambaran sosok ayahnya. Paul ingin kekompakan orang Minang diperlihatkan dalam film ini.
Menyaksikan Onde Mande!, penonton akan disuguhkan pemandangan indah Danau Maninjau dan kegiatan sehari-hari warga di sana. Dan, lontong sayur Lapau Da Am yang disorot sedemikian rupa, berhasil membuat penonton terbit selera.