Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih banyak terkena dampak migrain, terutama karena kondisi ini lebih banyak didiagnosis pada wanita. Migrain dikaitkan dengan peningkatan risiko strok iskemik yang sama di antara pria dan wanita muda.
"Namun, migrain dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko infark miokard dan strok hemoragik hanya di kalangan wanita," kata dr Hvitfeldt Fuglsang.
Di sisi lain, ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Para peneliti menunjukkan bahwa karena menggunakan catatan obat resep untuk mengidentifikasi pasien dengan migrain, mereka mungkin telah melewatkan individu-individu yang tidak diobati.
Peneliti menekankan pentingnya mengidentifikasi orang-orang yang memiliki risiko lebih tinggi, agar dapat melakukan terapi pencegahan yang tepat sasaran.