AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Sutradara Barbie, Greta Gerwig, menjelaskan filosofi manis di balik film Barbie yang sebenarnya. Dia menyebut, hubungan antara ibu dan anak harus menjadi pusatnya.
Gerwig telah menjadi penggemar Barbie seumur hidup dan mengeksplorasi berbagai persepsi tentang boneka tersebut di sepanjang film. Dilansir laman Screen Rant, Selasa (11/7/2023), Gerwig menjelaskan bagaimana hubungan ibu-anak dimasukkan sebagai 'DNA' film.
Dia ingin menjelajahi berbagai momen kemenangan dan argumen dalam sejarah Barbie. Gerwig mampu menyentuh generasi Barbie yang berbeda melalui pengihatannya dari hubungan ibu dan anak.
"Barbie ditemukan pada tahun 1959 dan sampai sekarang ada cara yang saya inginkan untuk menelusuri evolusi merek tersebut dan menghadapi berbagai momen kemenangan dan argumen di sepanjang jalan. Saya pikir, bagi saya, itu seperti, 'Bagaimana boneka ini, ikon ini, ada di keduanya dan, bukan hanya salah satu'," kata dia.
Menurut dia, ikatan Barbie dengan hubungan ibu dan anak merupakan inti dari boneka ikonik ini. Sangat masuk akal bahwa hubungan ibu-anak menjadi pusat kisah Barbie bagi Gerwig. Ini juga membuka pintu untuk mengeksplorasi perspektif generasi yang berbeda tentang Barbie, dengan setiap era melihat boneka itu dari sudut pandang yang berbeda.
Namun, alasan yang paling jelas mengapa Barbie harus berpusat pada seorang ibu dan anak perempuan adalah kenyataan bahwa kreatornya yaitu Ruth Handler, pertama kali terinspirasi untuk membuat boneka untuk dan oleh putrinya, Barbara, yang kemudian dinamai Barbie.
Putri Handler mengilhami ide Barbie karena dia ingin menunjukkan kepada ibunya bahwa ada celah di pasar karena peminat yang kurang pada boneka dewasa. Handler menciptakan boneka itu agar putrinya dan anak-anak lain dapat bermain dengannya dan memimpikan masa depan yang luar biasa untuk diri mereka sendiri.