AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Bermain gadget atau gawai (screen time) pada anak bisa memberikan dampak positif juga negatif. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan batasan yang tepat pada anak pada saat bermain gawai. Bagaimana batasan bermain gawai yang tepat untuk anak sesuai tahapan usianya?
Dokter spesialis kedokteran jiwa subspesialis anak dan remaja (psikiatri) dari RS Pondok Indah-Bintaro Jaya, dr Anggia Hapsari, SpKJ, SubspAR (K) memberikan panduan menggunakan gawai seusia tahapan perkembangan usia:
1. Anak 0 sampai 18 bulan
Menurutnya, pada usia ini disarankan sama sekali tidak boleh menggunakan gawai. "Kecuali saat-saat tertentu ketika video call, itupun adanya interaksi dan harus didampingi orang tua," ujarnya dalam Exclusive Media Interview, dengan topik "Cerdas Bermedia Sosial Menuju Generasi Emas", Jumat (21/7/2023).
2. Usia 18 sampai 24 bulan
Pada anak usia ini juga disarankan sangat minimal menggunakan gawai. Ketika orang tua ingin mengenalkan gawai, pilihlah aplikasi yang menggunakan interaksi dua arah dan pastikan dengan dampingan orang tua dan waktunya pun sangat terbatas.
3. Usia anak 2 sampai 5 tahun
Untuk anak usia ini, batasi satu hari satu jam dengan pembagian dua kali 30 menit. Jangan lupa pilihlah aplikasi yang interaktif dan dapat meningkatkan fokus pada anak dan serta keterampilan anak dalam berinteraksi dengan orang lain.
"Orang tua masih perlu dampingi anak ketika gunakan aplikasi-aplikasi ini," ujarnya.
4. Usia 6 sampai 12 tahun
Pada anak usia ini, anak sudah bisa menggunakan screen time dengan mandiri. Tapi pastikan aplikasi apa saja yang bisa mereka akses dan tetap harus dengan pengawasan orang tua terutama dalam jumlah waktu penggunaan screen time.
Dr Anggia mengatakan, pada hari-hari sekolah mereka hanya boleh gunakan dua jam maksimal screen time pada hari-hari mereka tidak belajar atau waktu luang mereka. Tapi waktu weekend mungkin anak bisa main tiga sampai empat, terbagi empat kali satu jam. Tentunya itu harus didampingi orang tua.
5. Usia 12 sampai 15 anak
Pada usia ini, anak sudah masuki masa para remaja. Berikan awarness aplikasi apa saja yang boleh dan tidak boleh diakses. Pastikan jangan sampai menyebabkan anak adiksi. Pastikan juga interaksi dengan anak lain tetap ada.
"Orang tua bisa tetapkan area bebas gawai dan waktu kapan saja bebas gawai," ujarnya.