AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Memberikan pendidikan keuangan kepada anak-anak merupakan salah satu tanggung jawab penting orang tua. Apakah itu melalui uang saku, memotivasi mereka mencari uang melalui pekerjaan rumah tangga, memberikan hadiah uang tunai, atau mendukung usaha kecil-kecilan seperti kedai limun.
Dengan begitu, anak-anak sudah terlibat dalam pengelolaan uang. Dalam bentuk sederhana, anak-anak memahami bahwa mereka perlu meminta uang kepada orang tua untuk membeli sesuatu yang diinginkan.
Terlepas dari itu, terkadang orang tua ragu membicarakan uang dengan anak-anak mereka karena mungkin merasa terlalu muda untuk memahaminya. Ada juga orang tua yang merasa canggung untuk berbicara tentang uang secara umum sehingga menghindari topik tersebut. Namun, ada banyak konsep keuangan yang dapat diperkenalkan kepada anak-anak secara bersahabat.
Berikut pendidikan keuangan yang perlu diajarkan kepada anak-anak sejak dini, agar mereka siap menghadapi keamanan finansial dan kesuksesan seumur hidup:
1. Nilai uang
"Memahami nilai uang berarti memahami apa yang diperlukan untuk memperoleh, mengelola, dan mengembangkannya,” kata pendiri dan CEO Clever Girl Finance, Bola Sokunbi, dilansir Huffpost, Rabu (20/9/2023).
Dia mempraktikkan ini dengan membiarkan anak-anaknya membuat kesalahan kecil dalam hal uang yang diberikan ke mereka. Contohnya, jika anak-anak menghabiskan uang saku mereka untuk membeli permen setelah menerimanya, mereka akan kehilangan kesempatan untuk menabung hal-hal yang lebih besar atau berinvestasi. Ini adalah langkah penting untuk membantu anak-anak membuat keputusan keuangan yang bijaksana pada masa depan.
Sokunbi menekankan bahwa pendidikan finansial bukan hanya untuk orang kaya. Dia mengatakan hal-hal sederhana seperti berbelanja di toko kelontong bisa menjadi pengalaman pembelajaran. Saat berbelanja makanan bersama anak-anaknya, dia mendorong mereka untuk mencari tahu berapa banyak barang yang bisa dibeli dengan anggaran yang dimiliki, dan mencari penawaran atau produk yang lebih murah.
2. Terus belajar
Seorang pendidik keuangan dan pendiri Bravely Go, Kara Perez mengatakan bahwa kecerdasan finansial adalah keterampilan yang diperoleh, bukan bawaan. "Ini adalah alat yang membutuhkan pengetahuan agar bisa berfungsi, tidak ada yang dilahirkan dengan pengetahuan tentang cara kerja 401k,” ujar dia. Karena itu, penting untuk terus belajar tentang uang, dan menggunakan ilmu tersebut untuk meningkatkan kemampuan keuangan.
3. Uang seharusnya mendukung kegembiraan dan kesehatan
Menurut pendiri komunitas pendidikan keuangan Wealth Para Todos, Rita-Soledad Fernández Paulino, anak-anak harus diajari bahwa uang adalah alat untuk mendukung keutuhan mereka, termasuk kegembiraan dan kesejahteraan. Ini mencakup kesejahteraan saat ini, dalam waktu dekat, dan setelah pensiun. Membuat anggaran adalah cara memastikan bahwa uang dapat digunakan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan di masa depan.
4. Uang bukan topik tabu
Seorang pelatih keuangan di Save My Cents, Shang Saavedra, menyoroti pentingnya membicarakan uang sejak dini. Anak-anak berusia 4 dan 5 tahun sudah dapat memahami uang sebagai konsep. Saavedra juga menyarankan agar orang tua jujur mengenai kendala keuangan, terutama jika anggaran keluarga terbatas.
5. Pentingnya menabung
Menurut seorang konselor keuangan terakreditasi, Jen Hemphill, menabung penting untuk bersiap menghadapi keadaan darurat atau mencapai tujuan jangka panjang. Namun, Hemphill juga menekankan pentingnya menabung untuk bersenang-senang. Dia berpendapat bahwa orang tua dapat mulai mengajarkan konsep ini kepada anak-anak mereka sejak dini, dengan memungkinkan mereka menyisihkan sebagian uang saku untuk ditabung.
Jadi, tidak ada kata terlalu dini untuk mulai memberikan pendidikan keuangan kepada anak-anak. Terlepas dari tingkat usia, pendekatan yang sederhana dan pembicaraan terbuka tentang uang dapat membantu membangun pemahaman yang kuat tentang keuangan pribadi.