AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Influencer dan model, Tamara Dai, menghadapi kontroversi dan kecaman di X (sebelumnya Twitter) terkait konten yang dia buat berjudul Ice Cold. Dalam sebuah pernyataan yang dia bagikan di Instagram, Tamara Dai menyampaikan permintaan maafnya terkait kontroversi yang telah timbul.
“Di sini, aku Tamara Dai, meminta maaf karena udah bikin gaduh dan membuat orang beropini baik dan tidak baik,” kata Tamara dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, dikutip pada Kamis (12/10/2023).
Tamara Dai memulai pernyataannya dengan menjelaskan bahwa dia baru-baru ini menjadi perbincangan di X karena konten yang dia ciptakan dengan tema Ice Cold. Tamara menyatakan bahwa dia tidak dapat merespons pembicaraan tersebut langsung karena baru saja melakukan kunjungan ke dokter. Tamara mendapat suntikan yang membuatnya tidur sepanjang hari.
Dalam pernyataannya, Tamara menyampaikan permintaan maaf kepada semua yang merasa terganggu atau merasa bahwa tindakannya kurang menghormati korban atau keluarga korban. Dia menjelaskan bahwa dalam pembuatan konten Ice Cold, dia dan timnya tidak memiliki niat untuk merendahkan kasus atau membuat lelucon tentangnya. Tamara menyatakan bahwa dalam konten ini, dia tidak memerankan mendiang Mirna, tidak memberikan pendapat yang memihak, dan tidak berusaha mengarahkan opini.
Di konten yang dibuatnya, Tamara menjelaskan bahwa dirinya hanya mencoba menciptakan kostum-kostum yang terinspirasi dari film Ice Cold. Tamara mengakui bahwa beberapa orang mungkin tidak dapat menerima pendekatan ini dan merasa bahwa tindakannya kurang menghormati. Lebih lanjut, Tamara menjelaskan bahwa dia sebagai seorang konten kreator selalu mencoba untuk mengikuti tren yang sedang populer.
Dia menunjukkan bahwa banyak orang lain juga telah membahas topik Ice Cold. Beberapa di antaranya telah mencoba mengarahkan opini, bahkan menjelek-jelekan keluarga mendiang Mirna atau Jessica Wongso.
Menurut Tamara, tindakan ini lebih disrespectful daripada ciptaan kontennya. Dia juga mencatat bahwa beberapa orang telah menggunakan kontennya sebagai alat untuk menciptakan perdebatan dan keramaian di platform sosial. Beberapa dari mereka menganggapnya sebagai orang yang paling bertanggung jawab dan tidak sensitif.
Tamara menyampaikan penyesalannya dan berjanji untuk belajar dari pengalaman ini. Dia mengakui bahwa tidak semua jenis konten bisa diciptakan, bahkan jika diminta oleh pengikutnya. Dia juga menekankan bahwa jejak digital tidak akan pernah hilang, dan meskipun dia tidak akan menghapus kontennya, orang yang memiliki niat tidak baik tetap akan mencari celah untuk menyerang.
Tamara Dai mengakhiri dengan ungkapan kerendahan hati dan harapan bahwa masa depannya akan lebih baik. “Teh Dai juga cuma manusia biasa yang kadang bisa salah. Tapi, ya sudahlah nasi udah jadi bubur, yang penting next-nya lebih baik lagi. Gwenchana (tidak apa-apa),” tulis @tamaradai memberi keterangan unggahan tersebut.