Selasa 31 Oct 2023 01:56 WIB

Benarkah Kawat Bra Bisa Sebabkan Kanker Payudara? 

WHO telah mencatat ada sekitar 2.3 juta orang terdiagnosa menderita kanker payudara.

Rep: Desy Susilawati / Red: Gita Amanda
Bra (ilustrasi). Bra yang terlalu ketat bisa memicu kanker.
Foto: www.freepik.com
Bra (ilustrasi). Bra yang terlalu ketat bisa memicu kanker.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Kanker payudara hingga saat ini masih menjadi jenis kanker dengan tingkat kasus tertinggi di dunia. Kanker satu ini merupakan kanker yang timbul di area payudara ketika sel-sel di payudara mengalami pertumbuhan secara abnormal dan bermutasi hingga membentuk sebuah gumpalan daging yang disebut tumor atau kanker. 

Konsultan Onkologi Eka Hospital Bekasi, dr Budi Harapan Siregar, Sp.B (K)Onk mengatakan kanker ini terus dinobatkan sebagai jenis kanker dengan jumlah kasus terbanyak di dunia. World Health Organization (WHO) telah mencatat ada sekitar 2.3 juta orang terdiagnosa menderita kanker payudara dan 685 ribu kematian secara global per tahun 2020. Ini tentu membuat kanker payudara menjadi salah satu kanker yang paling mendapatkan sorotan di mata publik. 

Baca Juga

Meski kesadaran akan kanker payudara sudah meningkat dibandingkan sebelumnya, ini juga telah membuat banyak mitos dan fakta yang beredar memberikan informasi-informasi mengenai kanker payudara. Salah satu mitos yang beredar di dalam masyarakat yaitu kanker payudara hanya terjadi pada perempuan. 

"Nyatanya, kanker payudara juga bisa terjadi pada laki-laki meski risikonya jauh lebih kecil dibandingkan wanita," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (30/10/2023).

Tidak berhenti disitu, ada juga mitos yang beredar bahwa penggunaan bra dengan kawat merupakan salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Ia menjelaskan penggunaan bra dengan kawat dinilai lebih baik dalam menahan payudara karena sifatnya yang lebih ketat dan kencang, namun apakah benar anggapan bahwa penggunaannya bisa menyebabkan kanker payudara?

"Untuk orang yang memiliki riwayat kanker payudara, mungkin akan merasa resah ketika mendengar informasi jika penggunaan bra kawat bisa sebabkan kanker payudara," ujarnya. 

Anggapan ini datang karena penggunaan bra kawat yang ketat bisa menjadi pemicu dari kanker. Meski sudah beredar di masyarakat, lanjutnya, anggapan ini hanyalah sebuah mitos.  

"Penggunaan bra yang ketat mungkin bisa menimbulkan rasa nyeri jika terlalu sering dikenakan, namun hal tersebut tidak dipercaya untuk cukup kuat dalam menyebabkan kanker," ujarnya.  

Tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk bisa membuktikan jika bra kawat menyebabkan kanker payudara. Seluruh wanita memiliki risiko untuk mengalami kanker payudara, oleh sebab itu penting bagi seluruh wanita untuk memahami apa yang menjadi faktor penyebab kanker payudara yang sebenarnya dan apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya, salah satunya dengan melakukan skrining payudara dengan SADARI atau dengan USG payudara secara berkala.

Lalu, Apa Penyebab Sebenarnya dari Kanker Payudara? Kanker disebabkan karena adanya mutasi dalam sel-sel di tubuh kita dan menyebabkan sel tersebut tumbuh secara abnormal, sehingga pada kanker payudara ada terjadinya mutasi pada sel-sel yang ada di payudara. 

Ada banyak faktor yang dipercaya dapat meningkatkan risiko seorang wanita untuk mengidap kanker payudara, seperti:

1. Faktor genetik

Memiliki ibu, nenek, atau keluarga dekat dengan riwayat kanker payudara.

2. Umur

Semakin tua seseorang maka semakin tinggi juga risiko mereka mengalami kanker payudara.

3. Riwayat pengobatan tertentu

Pengobatan seperti pengobatan radioterapi (radiasi) dan pengobatan terapi hormon. Sistem reproduksi, wanita yang mengalami menstruasi lebih awal atau menopause lebih lama juga diketahui lebih berisiko mengalami kanker payudara.

4. Berat badan

Wanita yang memiliki berat badan berlebih akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker payudara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement