AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Cissy Kartasasmita mengatakan pneumonia hingga saat ini masih dianggap sebagai batuk biasa di kalangan masyarakat. Sejatinya, ada gejala pembeda antara batuk biasa dengan pneumonia.
"Padahal World Health Organization merilis data yang menyebut pneumonia sebagai silent killer yang selama ini kerap tak diperhatikan," kata Cissy dalam agenda peringatan Hari Penumonia Sedunia yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (6/11/2023).
Dokter spesialis anak konsultan respirologi itu mengatakan pneumonia masih menjadi penyebab terbesar kematian balita secara global. Setiap 30 detik, kata dia, seorang balita meninggal karena pneumonia.
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada 2022, lanjut Cissy, ada dua hingga tiga balita yang meninggal karena pneumonia setiap jam di Indonesia. Kondisi itu menempatkan Indonesia pada peringkat ke-8 di dunia dalam hal kematian balita karena pneumonia.