Dalam kesempatan itu Cissy mengatakan pneumonia merupakan peradangan pada jaringan paru-paru yang dipicu bermacam hal. Pemicunya beragam, mulai dari bayi yang lahir prematur dengan berat badan yang kurang, kekurangan vitamin A, malanutrisi, tidak mendapatkan imunisasi lengkap, cuaca dingin, hingga terpapar polusi.
"Buruknya kualitas udara belakangan ini juga turut memicu pneumonia karena polusi merusak mekanisme pertahanan saluran pernapasan. Namun sayangnya, kadang batuk pada anak kerap dianggap sepele, padahal batuk merupakan salah satu gejala pneumonia," katanya.
Agar tak terlambat mendeteksi pneumonia, Cissy menyarankan orang tua untuk langsung memeriksakan kondisi sang anak ke dokter jika batuk dibarengi dengan demam. Orang tua juga bisa ikut menghitung laju napas saat anak beristirahat.
"Jika laju napasnya cepat dan dinding dada tertarik ke dalam saat menarik napas, maka harus segera diperiksa karena dicurigai pneumonia," katanya dalam diskusi untuk memperingati Hari Pneumonia Sedunia.