Rabu 29 Nov 2023 21:49 WIB

Review Napoleon: Kisah Kaisar Petit Prancis Versi Ridley Scott 

Alih-alih fokus pada pertempuran, film lebih menyoroti pendalaman karakter Napoleon.

Rep: Meiliza Laveda / Red: Friska Yolandha
Salah satu adegan di film Napoleon.
Foto:

Karena fokus pada sosok Napoleon, adegan pertarungan yang dihadirkan di film terasa hambar, seperti Pertempuran Waterloo. Sebagai pertempuran terakhir Napoleon, Scott tidak menghadirkannya secara brutal dan penuh tegang. Ditambah Phoeniex yang tidak cukup menggali emosi karakter Napoleon, membuat adegan puncak tersebut tidak membekas. Sepanjang film, hanya ada satu pertempuran yang epik, yaitu Pertempuran Austerlitz.

Sebagai pemenang Oscar, akting Phoenix sudah tidak diragukan lagi. Namun, memerankan karakter eksentrik seperti Napoleon memiliki tantangan tersendiri. Dalam hal ini, Phoenix tak cukup cocok untuk berperan sebagai Napoloen. Aksen Amerika yang dia tunjukkan menyebabkan karakter Napoleon menjadi luntur.

Dengan durasi 158 menit, Napoleon karya Scott terasa hampa dan bosan. Scott tidak sepenuhnya menggali karakter Napoleon sebagai Kaisar Prancis yang besar pada masanya.

 

Beberapa bagian yang tidak selaras dengan fakta sejarah menjadikan Napoleon sebagai film yang melukiskan Napoleon Bonaparte versi Ridley Scott. Bagi penggemar karya-karya Scott, Napoleon mungkin mengecewakan tapi tidak sepenuhnya layak dilewatkan. Napoleon sudah tayang di bioskop mulai Rabu (29/11/2023).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement