Namun seorang anak bisa saja tidak diinginkan pada usia berapa pun dan karena berbagai alasan, seperti orang tua yang menginginkan hubungan tanpa anak. Di sini, orang tua biasanya tidak menganggap anak sebagai dirinya sendiri, melainkan sebagai seseorang yang nasibnya berada dalam kendali penuh orang tua.
3. Kelompok Pembalasan Pasangan
Istilah ini diperuntukkan bagi orang tua yang membunuh seorang anak untuk membalas dendam pada pasangannya. Dalam kasus balas dendam pasangan, orang tua membunuh anaknya untuk membalas pasangannya (atau mantannya) dan melukai mereka secara emosional.
Hal ini mungkin terjadi dalam perebutan hak asuh. Motif ini seperti yang tercermin dalam pembunuhan di Jagakarsa, di mana ayah anak tersebut menulis pesan "Puas Bunda Tx For All' di lantai rumah lokasi pembunuhan.
4. Kelompok Altruistik
Berbeda dengan tiga motif pertama ini, populasi yang jauh lebih kecil dari mereka yang dinyatakan tidak bersalah karena alasan kegilaan dan mereka yang melakukan bunuh diri cenderung memiliki motif altruistik atau “psikotik akut”.
Dalam pembunuhan altruistik, orang tua membunuh anaknya karena cinta. Penelitian lebih lanjut menggambarkan bahwa ibu atau ayah mungkin menderita psikotikc dan tidak berhubungan dengan kenyataan atau depresi pada saat itu.
Jika orang tuanya mengidap psikotik, mereka mungkin mengalami delusi bahwa nasib yang lebih buruk daripada kematian akan menimpa anak tersebut. Oleh karena itu mereka yakin bahwa mereka akan menyelamatkan anak tersebut dari akibat tersebut dengan membunuh mereka “secara lembut”.
Motif ini seperti yang dilakukan guru SD di Malang karena mengajak anak kesayangannya bunuh diri setelah terjerat utang. Sementara anak lain yang kurang dekat dengannya tidak diajak bunuh diri.
Orang tua yang mengalami depresi berat mungkin merencanakan bunuh diri dan tidak ingin meninggalkan anaknya sendirian di “dunia yang kejam” ini. Motif altruistik dalam jenis pembunuhan keluarga lainnya, seperti seorang lansia yang membunuh pasangannya yang secara medis tidak sehat atau menderita demensia.
5. Kelompok Psikotik Akut
Ini mencakup mereka yang membunuh karena motif yang tidak rasional. Dalam kasus psikotik akut, orang tua membunuh tanpa alasan rasional. Misalnya, mereka mungkin mendengar perintah Tuhan dalam konteks psikosis