Rabu 24 Jan 2024 19:05 WIB

Jessica Mila Jalani Mambosuri, Ini Sederet Suku Lain yang Punya Adat Tujuh Bulanan

Ada beberapa daerah yang memiliki tradisi tujuh bulanan kehamilan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Jessica Mila di sela acara Mambosuri atau tujuh bulanan dalam adat batak.
Foto:

3. Kasambu dari Muna

Tradisi Kasambu merupakan tradisi turun temurun yang digelar masyarakat dari suku Muna, Sulawesi Tenggara. Tradisi ini merupakan bentuk syukuran terhadap kesalamatan seorang Istri yang akan melahirakan anaknya. Umumnya rangkaiam upacara dilakukan menjelang kelahiran, biasanya pada bulan ketujuh atau bulan kedelapan. Prosesi kasambu dapat dimulai dengan kedua pasangan suami -istri saling menyuapi, di mana dalam satu suap harus dimakan satu kali atau dihabisi. Jika tidak habis, maka sisanya diberikan kepada anak disekitarnya yang telah dipersiapkan.

4. Molontalo dari Gorontalo

Molontalo merupakan tradisi masyarakat Gorontalo, yang artinya meraba perut. Upacara adat molontalo dilakukan pada wanita yang telah menikah dan sedang mengandung tujuh bulan untuk anak pertama. Masyarakat Gorontalo mengenal ungkapan "Maalo kakali, lonto butu asali debo donggo wali-wali" yang berarti "sudah tetap, dari awal mula hingga kini berlaku". 

5. Mandi-mandi Manujuh Bulan dari Banjar

Tradisi Mandi-mandi Manujuh Bulan dilakukan oleh Suku Banjar di Kalimantan Selatan. Upacara ini diadakan ketika usia kehamilan seorang wanita mencapai tujuh bulan.

 

Dalam Mandi-mandi Manujuh Bulanan, ibu hamil didandani dengan pakaian yang diberikan aksesoris berupa kembang melati dan perhiasan sambil memangku sebuah tunas kelapa yang diselimuti kain kuning. Air yang digunakan untuk mandi-mandi direndam bunga dan mayang yang sudah dibacakan surah Yasin atau Burdah. Prosesi mandi-mandi ini dikenal sebagai tradisi yang mengandung makna harapan dan doa bagi keselamatan ibu dan bayi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement