Senin 05 Feb 2024 08:54 WIB

Cara Merawat Anak yang Demam di Rumah, Kapan Harus ke Dokter?

Lazimnya, demam merupakan cara tubuh melawan infeksi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolandha
Mengompres anak demam.
Foto: Republika
Mengompres anak demam.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Saat suhu tubuh anak meningkat melebihi kisaran normal alias mengalami demam, tidak jarang orang tua langsung merasa panik. Perawat berlisensi Nicole Galan menyampaikan orang tua tak perlu cemas berlebihan, lantaran ada berbagai cara alami menurunkan demam di rumah.  

Dikutip dari laman Medical News Today, Senin (5/2/2024), Galan menyampaikan bahwa lazimnya demam merupakan cara tubuh melawan infeksi. Namun, bisa juga demam disebabkan oleh kondisi peradangan, reaksi terhadap vaksin, atau hal lain.

Baca Juga

Penanganan rumahan untuk anak yang sedang demam antara lain sebisa mungkin membuatnya minum banyak cairan. Balita dan anak-anak bisa juga diberi kaldu ayam hangat atau jus buah. Sangat penting untuk memastikan anak cukup beristirahat.

Jika anak rewel dan tidak bisa tidur, orang tua dapat mencoba membacakan cerita atau memutarkan musik lembut. Cara lain yakni mandi air hangat atau menempelkan waslap hangat di dahi anak untuk membantu meredakan demam.

Galan mengatakan, jangan pernah mengoleskan alkohol ke kulit anak untuk meredakan demam, sebab bisa berbahaya jika terserap ke dalam kulit. Seperti halnya orang dewasa, pengobatan oral biasanya tidak perlu segera diberikan untuk anak yang sedang demam.  

Namun, mengonsumsi obat penurun demam yang dijual bebas di apotek dapat membantu lebih cepat menurunkan suhu tubuh dan membuat anak merasa lebih nyaman. Salah satu obat yang cocok untuk anak segala usia adalah asetaminofen. Perlu diketahui bahwa beberapa obat tidak cocok untuk anak usia tertentu. 

"Aspirin tidak cocok untuk anak di bawah usia 16 tahun, dan ibuprofen tidak cocok untuk anak di bawah usia tiga bulan atau yang memiliki berat badan di bawah lima kilogram. Ibuprofen juga tidak cocok untuk anak penderita asma," ungkap Galan.

Demam ringan terjadi ketika suhu tubuh mencapai 37,8 hingga 39 derajat Celsius, sementara demam tinggi terjadi ketika suhu tubuh anak melebihi 40 derajat Celsius. Gejala lain dari demam antara lain berkeringat, panas dingin, sakit kepala, nyeri otot, kehilangan selera makan, kelelahan, dan lesu.

Kapan orang tua harus memeriksakan anak ke dokter dan demam memerlukan perhatian medis? Galan mengatakan harus segera ke dokter jika anak mengalami demam yang sangat tinggi atau terus-menerus yang tidak dapat diobati dengan penanganan rumahan. 

Ambang batas untuk mencari perawatan medis biasanya lebih rendah pada anak-anak dan bayi dibandingkan pada orang dewasa. Secara umum, masyarakat harus mencari perawatan medis untuk bayi berusia di bawah tiga bulan dan mengalami demam 38 derajat Celsius atau lebih tinggi.

Begitu juga pada bayi berusia tiga sampai enam bulan dan memiliki suhu 39 derajat Celsius atau lebih tinggi. Patokan lainnya yakni apabila demam sudah berlangsung lebih dari lima hari, serta disertai dengan tanda penyakit lain, seperti ruam, gejala dehidrasi (mata cekung, kurang air mata saat menangis, atau popok tidak terlalu basah), serta tidak mau makan.

Penting juga untuk mencari pertolongan medis jika demam disertai dengan gejala kaku atau nyeri pada leher, kepekaan terhadap cahaya, ruam, dehidrasi, dan kejang. Sebab, gejala-gejala itu mungkin mengindikasikan infeksi yang lebih serius, seperti meningitis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement