Dia menyebut bahwa gadget atau gawai merupakan satu dari sejumlah faktor penyebab keterlambatan kemampuan bicara pada anak-anak. Adapun faktor-faktor lain seperti gangguan pada sumber penerimaan suara. Oleh karena itu perlu dipastikan bahwa tidak ada gangguan di telinga sang anak.
"Terus ada juga masalah di oral motor. Misalnya gangguan artikulasi atau sering disebut cadel itu namanya. Gangguannya disebutkan oral motor di bagian mulut gitu ya. Rongga mulut," katanya.
Dia mengatakan, terdapat sejumlah dampak apabila seorang anak mengalami keterlambatan dalam kemampuan berbicara.
"Kalau anak nggak bisa bicara, pasti komunikasinya sulit. Kemudian bisa mempengaruhi sosialisasi. Bisa mempengaruhi juga tingkat kesiapan sekolah, untuk berkemampuan, intelektualnya juga berkurang gitu," katanya.
Untuk mengatasinya, kata Rini, perlu diberikan penanganan yang sesuai. "Misalnya, sebagian besar, kalau ada keterlambatan bicara di atas dua tahun itu harus mengikuti terapi. Tapi kalau setahun, satu setengah tahun, di bawah dua tahun, kita benarkan dulu stimulasinya. Kalau itu tidak optimal, baru dimasukkan terapi," katanya.