Kemenkes bersama otoritas terkait telah mengagendakan pertemuan lanjutan untuk menyempurnakan sistem deteksi dini kesehatan bagi petugas Pemilu.
"Kerja mereka over time. Bisa nggak uji kesehatan kelilingnya setiap 6 jam sekali. Kami berpikir TPS 823 ribu, bisa nggak satu Puskesmas cover TPS di kecamatan itu untuk yang berisiko tinggi, seenggaknya didatengin," katanya.
Dalam kesempatan itu, Budi mengatasnamakan pemerintah menyampaikan duka cita mendalam atas insiden wafatnya para petugas Pemilu 2024. Kemenkes melaporkan persentase petugas Pemilu yang wafat per 14--18 Februari 2024 berada pada kisaran 16 persen dari angka insiden serupa pada 2019 yang mencapai 554 jiwa.
"Atas nama pemerintah kami mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya petugas Pemilu. Kami doakan para almarhum diampuni dosa dan diterima amal ibadahnya," katanya.