AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Kafe yang membawa nuansa kafe Paris ke Jakarta, Monsieur Spoon, baru saja membuka cabangnya di Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara. Beberapa waktu lalu, kafe yang hype lewat cromboloni (paduan croissant dan bomboloni) ini mengundang sejumlah jurnalis untuk lawatan kuliner singkat.
Serveur (bahasa Prancisnya pramusaji) bolak balik keluar dari dapur membawakan piring piring berisi hidangan unggulan. Piring disajikan di atas meja meja kecil di bagian sayap dari kafe.
Bagian sayap terpisah dari ruang makan utama yang diprioritaskan bagi tamu rombongan, karena hanya diisi oleh meja dengan dua bangku saja, lebih privat. Ini mengingatkan pada bagian teras di kafe-kafe di Kota Paris, yang memang dibuat seminimalis mungkin.
Sekadar pemberitahuan, tren kafe bernuansa kafe Paris di Jakarta ini sudah tercium sejak dua tahun lalu. Terlebih saat Paul le Cafe masuk ke beberapa mall bergengsi di Pusat dan Selatan Jakarta. Paul adalah salah satu kafe dengan jejaring terbanyak di Paris. Menu nya terutama kopi, teh, dan pastry khas kota menara Eiffel itu.
Dari beberapa sajian yang keluar, tiga hidangan menarik perhatian. Pertama adalah ‘Sweet Corn Brulee Soup’.
Ini adalah hidangan fusion antara sup jagung yang sudah akrab di lidah dicoba dinaikkan rasanya dengan ala creme brulee di bagian permukaannya. Sedikit manis dengan dominasi gurih asin.
Creme brulee sendiri umumnya amat manis, karena terdiri atas krim yang diatasnya karamelisasi gula yang dibakar langsung, menjadikan tekstur khas crunchy.
Dipadukan dengan jagung, pada awalnya memang kurang akrab di lidah. Manis atau asin? Tapi untung sup jagung manis dengan kuah kentalnya yang sedikit gurih bisa menggoyang lidah.
Di piring kedua ada untelan pasta dengan tiga udang bakar di atasnya dan saus bayam ‘Angel Hair Aglio Olio’. Sekilas ini seperti pasta jenis spaghetti biasa. Namun berbeda ketebalannya.
Ini ternyata pasta jenis ‘angel hair’ atau pasta kasta tertipis. Memang belum sampai setipis rambut, apalagi rambut malaikat seperti namanya. Tapi sudah mendekati ketipisan bihun yang kita sudah kenal baik.
Fusion kali ini terasa agak membingungkan di lidah. Karena nama menu nya ‘aglio olio’. Kita mahfum ini untuk menu pasta dengan dominan rasa krim, minyak zaitun, dan bawang putih yang medok. Tapi kok ada udang bakar (elemen marinara) dan saus bayam?
Yang terjadi di dalam mulut ketika spaghetti, udang, dan saus itu menyentuh lidah adalah sebuah ledakan rasa. Elemen sausnya berpadu dengan udang membawa aroma asam segar dan bawang.
Sedikit gangguan, udang bakarnya masih kurang lembut. Namun ini agak tertutupi oleh serpihan dried tomato yang sensasinya nikmat. Sementara pastanya sendiri amat smooth, berbeda sekali dengan spaghetti umumnya.
Tekstur smooth-nya malah mengingatkan pada produk mi instan yang dikemas meninggi itu.
Terakhir yang dicicip, adalah hidangan pembuka yang jadi ikon kafe ini. Yang membuat tamu rela mengantre panjang yakni ‘Cromboloni Red Velvet’. Cromboloni adalah perkawinan dua tekstur yang amat kontras.
Croissant renyah dengan bomboloni yang montok dan agak padat tapi tidak dry. Diulas dengan warna dan vla red velvet yang khas. Di lidah, rasa red velvet nya memang terasa kurang kuat, dibanding dalam bentuk kue taart.
Kerenyahan croissant nya spot on! Namun elemen bomboloni nya, atau khas roti, yang justru kurang nampak.
Jenama Monsieur Spoon, walaupun namanya seperti itu, ini bukan waralaba asing. Dia besutan sosok pengusaha lokal dari Bandung, Yunus Ciptawilangga, di bawah bendera PT Champ Resto Indonesia.
Jadi, bukan kebetulan Belanda dahulu kerap menyebut Bandung sebagai ‘Paris van Java’. Cocok sudah!
Dikutip dari laman grupnya, disebutkan, PT Champ Resto Indonesia Tbk didirikan pada 2010. Kini berkembang pesat menjadi perusahaan grup restoran yang memiliki enam merek milik sendiri yakni, Raa Cha (restoran sukiyaki dan BBQ), Gokana (masakan Jepang), BMK (masakan Indonesia), Platinum (masakan barat dan fusion), Chopstix (masakan Asia), Monsieur Spoon (bakery dan kafe) serta GRILLMAN (masakan Korea dan Jepang).
Per Desember 2022, perusahaan yang sudah melantai di bursa ini mengoperasikan 294 outlet yang tersebar di Jawa, Sumatra, Bali dan Sulawesi.