Beberapa hari setelah kelahiran bayinya, sang ibu melihat "ekor" buah hatinya mulai tumbuh. Panjangnya hampir 13 cm.
Ketika usia Nuo Nuo sudah lima bulan, ibunya kemudian berusaha mencari bantuan dari ahli bedah untuk menghilangkan ekornya. Hanya saja, dokter menolak untuk melakukan operasi.
Menurut dokter, "ekor" tersebut terhubung ke sistem saraf bayi tersebut. Saat itu, dokter bedah menyatakan bahwa pemotongan ekor dapat menyebabkan cedera permanen pada sang bayi.
Terhadap kasus bayi yang lahir di Hangzhou Children’s Hospital, dokter juga berpendapat serupa. "Ekor" bayi tersebut tidak dapat dihilangkan dengan operasi karena terkait dengan sistem saraf.
Sementara itu, bayi asal Guyana, Amerika Selatan lebih beruntung. Bayi laki-laki tersebut lahir dengan tulang belakang yang tidak normal, yang menyebabkan adanya "ekor", yang secara teknis disebut "ekor tambahan" (caudal appendage). Pada Juni 2023, Dokter berhasil menghilangkan ekornya saat dia berusia 10 hari.