Rabu 20 Mar 2024 02:44 WIB

Dokter Ungkap Besaran Risiko Alergi Anak dari Faktor Genetik

Anak dengan orang tua tanpa alergi masih berpotensi memiliki alergi.

Red: Lida Puspaningtyas
Anak mengalami alergi (ilustrasi). Menurut dokter, alergi bisa sembuh total dengan memperhatikan beberapa langkah.
Foto: Dok. Freepik
Anak mengalami alergi (ilustrasi). Menurut dokter, alergi bisa sembuh total dengan memperhatikan beberapa langkah.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), Prof. DR Dr Anang Endaryanto, SpA (K), MARS mengungkap besaran risiko anak untuk mendapat alergi.

“Bagaimana menentukan seseorang itu memiliki risiko alergi yang lebih besar dari orang lain yakni faktor genetik yang terkait dengan risiko alergi nah itu bisa kita lihat dari kedua orang tuanya,” kata dia pada diskusi daring, Selasa (19/3/2024).

Baca Juga

Anang menyebut, orang tua tentu memiliki peran paling besar terhadap alergi anak. Namun, jika kedua orang tua sama sekali tidak memiliki riwayat alergi, bukan berarti sang anak tidak dapat memiliki alergi.

Anak dengan orang tua tanpa alergi masih berpotensi memiliki alergi sebesar 5-15 persen. Faktor genetik alergi mereka dapat diturunkan tidak hanya dari orang tua, melainkan dapat turun menurun dari generasi sebelumnya, misalnya kakek nenek.

“Selain itu jika saudara kandungnya alergi maka anak yang selanjutnya berisiko alergi 25-30 persen,” ujar Anang.

Lebih lanjut, Anang menjelaskan anak akan berisiko alergi sebesar dua hingga 40 persen apabila salah satu orang tuanya memiliki alergi.

Sementara bila kedua orang tua memiliki alergi, anak mereka memiliki risiko alergi paling besar, yakni sebesar 50 hingga 60 persen.

Anang mengatakan, orang tua sangat perlu untuk mengetahui apabila anak memiliki alergi atau tidak dengan memperhatikan dengan saksama kesehariannya, mulai dari makanan, debu, hingga obat-obatan.

Menurutnya, hal tersebut sangat krusial untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan kesehatan dan keselamatan.

“Orang tua harus tahu bahwa anak alergi atau tidak, untuk mengantisipasi adanya kesalahan medis misalnya. Dengan memperhatikan keseharian anak atau bisa juga tes alergi di fasilitas kesehatan,” imbuhnya.

Alergi pada anak adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh anak bereaksi secara berlebihan terhadap zat tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang.

Bahaya alergi pada anak dapat bervariasi tergantung pada jenis alergi yang dialami, tingkat keparahan reaksi alergi, serta respons tubuh anak terhadap alergen tersebut.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement