Ahad 07 Apr 2024 07:15 WIB

Hampers Buat Anak Jadi Kontroversi, Tolak Saja atau Ajarkan Anak tak Kalap Makan Snack?

Warganet meributkan bingkisan lebaran berisi snack untuk anak-anak.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda

Seala juga memberikan tips bagi para orang tua, terutama dalam situasi sosial seperti Lebaran. Biasanya, camilan yang mengandung gula dan garam cenderung lebih banyak terhidang ketika Lebaran.

Seala menyarankan untuk memeriksa label nilai gizi pada makanan kemasan. Jika asupan gula dan garam total dalam sehari berisiko melebihi angka yang dianjurkan, maka orang tua dapat mencari trik agar anak dapat mengonsumsi camilan tersebut secara berjangka, misalnya membuka satu bungkus per hari.

Selain itu, Seala menyarankan agar anak-anak selalu mengonsumsi hidangan utama tiga kali sehari, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam. Namun, dalam masa pertumbuhan, orang tua diperbolehkan memberikan camilan dengan syarat kudapan tersebut kaya protein dan serat alih-alih kebanyakan gula dan garam.

Untuk menggantikan camilan yang tidak sehat, Seala merekomendasikan hampers berbentuk camilan yang kaya akan zat gizi, seperti puding buah, suplemen berbentuk gummy, sereal yang kaya serat dan protein, dan lain-lain. Jika tidak memungkinkan, alternatif lain seperti mainan yang dapat mengalihkan anak dari bermain gawai juga bisa menjadi pilihan yang baik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement