Latar lokasi dalam film adalah India, tepatnya di sebuah kota fiksi bernama Yatana. Dalam bahasa Sansekerta, "Yatana" bisa diterjemahkan sebagai "perjuangan atau usaha", tetapi bisa juga "balas dendam". Menurut tim, Yatana adalah versi gelap dari Kota Mumbai.
Desainer produksi film, Pawas Sawatchaiyamet yang berasal dari Thailand, mengatakan dia dan timnya berusaha menjaga esensi India dalam film, meski syuting berlangsung di Batam. Untuk membuat kuil Siwa yang ditinggalkan di salah satu adegan, misalnya, tim mencari sebuah bangunan yang ditinggalkan di Batam dan menggabungkan sebagian set, serta merancang dekorasi untuk menonjolkan fitur kuil India.
Sawatchaiyamet menyukai ide inti dari Monkey Man. Dia mendeskripsikannya sebagai tokoh protagonis yang datang kembali untuk membalas dendam kepada tiran.
"Ini melambangkan masyarakat miskin yang berperang melawan masyarakat kaya, masyarakat yang tidak diunggulkan dari lapisan masyarakat paling bawah akan berperang melawan tokoh antagonis di kalangan masyarakat tertinggi—ini semua adalah tekstur kaya yang mewakili berbagai kelas sosial," tuturnya.