AMEERALIFE.COM, SEOUL -- Baru-baru ini, penggemar NCT internasional mengirimkan truk protes ke Starbucks dekat Stasiun Seongsu, Korea Selatan. Ini dilakukan sebagai bentuk ketidakpuasan mereka terhadap kolaborasi raksasa kopi tersebut dengan boy group SM Entertainment, NCT.
Truk tersebut menampilkan pesan-pesan berani yang mengutuk kemitraan tersebut, karena dugaan hubungan keuangan Starbucks dengan entitas yang terlibat dalam konflik Israel-Palestina. Salah satu pesan berbunyi, “#SM_Boikot_Genosida. Kami tidak dapat mendukung kolaborasi apa pun antara artis perusahaan Anda, termasuk NCT, dan perusahaan mana pun yang menggalang dana untuk genosida di Palestina. Kami tidak akan mundur. Kami berharap Anda membatalkan semua kolaborasi dengan perusahaan yang diboikot," tulis fandom NCT, dilansir Twitter @nctzenhumanity, Senin (3/6/2024).
Kolaborasi merek NCT dengan Starbucks telah menimbulkan reaksi keras dari penggemar internasional mereka. Tidak hanya mengumumkan boikot resmi terhadap barang-barang yang dirilis, mereka juga mulai berhenti mengikuti grup tersebut dan akun media sosial anggotanya. Leader NCT, Taeyong diduga mengomentari masalah ini melalui sebuah postingan Instagram yang kini telah dihapus, yang juga mendapat reaksi keras dari penggemar Korea. Taeyong sendiri saat ini sedang menjalani wajib militer.
Starbucks menghadapi boikot besar-besaran di Korea Selatan, yang memengaruhi kolaborasinya dengan grup K-pop NCT. Kolaborasi ini memicu kontroversi besar di kalangan penggemar NCT. Boikot ini terkait dengan dugaan dukungan Starbucks terhadap entitas pro Israel dalam konflik Israel-Palestina.
Akibatnya, NCT kehilangan jutaan pengikut di media sosial. Akun Instagram resmi NCT kehilangan 674.370 pengikut dalam 30 hari terakhir, diikuti oleh penurunan signifikan pada akun NCT 127 (-629.760), NCT DREAM (-633.210), dan WayV (-455.340). Secara keseluruhan, lebih dari delapan juta pengikut hilang dari akun anggota individu NCT.
Kontroversi ini juga menyentuh anggota NCT, Taeyong, yang sempat menyuarakan dukungan terhadap boikot melalui Instagram sebelum menghapus postingannya. Selain NCT, beberapa bintang K-pop lain seperti Huh Yun Jin dari Le Sserafim dan Jisoo Blackpink juga menghadapi kritik karena dikaitkan dengan Starbucks.
Boikot ini dipicu oleh sejarah panjang Starbucks yang dianggap pro Israel, terutama dalam konteks konflik Israel-Palestina. Meskipun Starbucks menyatakan tidak memiliki agenda politik dan mengutuk kekerasan, boikot tetap berlanjut, menunjukkan betapa kuatnya sentimen publik terhadap isu ini.
Akun Instagram @xkwavers dan @fuadhnim mengunggah reaksi penggemar, khususnya dari Indonesia, yang merespon kolaborasi antara Starbucks dengan idola dari SM Entertainment, NCT dan WayV. "Ada fans yang rela ngecancle empat event project sekaligus karena bentuk kekecewaannya".
"Ada fans yang ngehold jualannya padahal merch-nya lucu-lucu," kata dia.
"Ada fans yang rela ngak nge-hype dulu padahal comeback di depan mata".
"Ada fans yang berusaha spead awarness dari mulai online sampai offline".
"Ada fans yang begitu kompak naikin hastag sampai antarnegara, bahkan masuk trending Korea Selatan".
"Fans Cina juga ikut ke-triger dan masuk trending Weibo".