AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Meta Platforms dikabarkan berencana memangkas sekitar 5 persen dari jumlah karyawannya. Menurut laporan, perusahaan yang merupakan induk dari Facebook, WhatsApp, dan Instagram tersebut akan memutus pekerja yang berkinerja buruk.
Kabar ini telah dikonfirmasi oleh seorang juru bicara Meta kepada USA Today, setelah pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg yang mengutip memo internal. CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengatakan dalam memo tersebut bahwa ia memutuskan untuk meningkatkan standar dalam manajemen kinerja dan mengeluarkan karyawan yang berkinerja rendah.
“Kami biasanya mengelola karyawan yang tidak memenuhi ekspektasi selama satu tahun, tetapi sekarang kami akan melakukan pemangkasan berbasis kinerja yang lebih ekstensif selama siklus ini, dengan tujuan untuk kembali mengisi posisi ini pada tahun 2025,” kata Zuckerberg dalam memo tersebut, dilansir USA Today, Kamis (19/1/2025).
Zuckerberg juga mengatakan dalam memo tersebut bahwa 2025 akan menjadi tahun yang intens sehingga ingin memastikan perusahaan diawaki oleh orang-orang terbaik. Memo tersebut menyatakan bahwa karyawan yang terkena dampak akan diberitahu pada 10 Februari 2025 atau setelahnya bagi mereka yang berada di luar Amerika Serikat. Menurut laporan kuartalan terakhirnya, perusahaan ini memiliki lebih dari 72 ribu karyawan sehingga diperkirakan 3.600 karyawan akan terdampak.
Sementara itu, banyak perusahaan teknologi, termasuk Cisco dan IBM, telah berupaya mengalihkan investasi mereka ke teknologi kecerdasan buatan. Meta juga telah menggelontorkan miliaran dolar untuk infrastruktur yang berhubungan dengan AI, dan pengeluarannya diperkirakan akan meningkat tahun ini. Perusahaan media sosial ini melakukan beberapa perubahan restrukturisasi pada tahun 2022, yang mengakibatkan sekitar 11 ribu pemutusan hubungan kerja (PHK), sebelum mengeliminasi sekitar 10 ribu posisi pada 2023.