Jumat 24 Jan 2025 16:49 WIB

SMPN 39 Surabaya Uji Coba Tidur Siang di Kelas, Apa Manfaatnya Bagi Kesehatan?

SMP Negeri 39 Surabaya melakukan uji coba tidur siang di sekolah.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Pelajar tidur siang di sela proses belajar di SMP Negeri 39 Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/1/2025). Program tidur siang selama kurang lebih satu jam di sekolah tersebut bertujuan untuk meningkatkan fokus belajar dan mengembalikan stamina pelajar setelah jeda istirahat.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Pelajar tidur siang di sela proses belajar di SMP Negeri 39 Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/1/2025). Program tidur siang selama kurang lebih satu jam di sekolah tersebut bertujuan untuk meningkatkan fokus belajar dan mengembalikan stamina pelajar setelah jeda istirahat.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA – SMP Negeri 39 Surabaya melakukan uji coba program tidur siang di kelas bagi siswa-siswinya. Kebijakan tidur siang ini didasari oleh keluhan para siswa yang merasa mengantuk pada jam pelajaran sore.

Lantas apa manfaat tidur siang di sekolah? Pendiri RestSpace sekaligus aktivis tidur siang dari Inggris, Kate Mulligan, mengatakan tidur siang di sela waktu belajar dapat memberi manfaat kognitif dan fisik. Menurut dia, tidur siang di sekolah juga dapat mendukung fokus siswa, yang pada akhirnya bisa berkontribusi meningkatkan kinerja akademik siswa. Dengan menerapkan tidur siang di sela belajar, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan kesehatan secara menyeluruh.

Baca Juga

“Tidur siang di sekolah bukan hanya tren tetapi pendekatan strategis untuk meningkatkan kesejahteraan siswa dan keberhasilan akademis siswa,” kata Mulligan seperti dilansir laman Teachaway, Jumat (24/1/2025).

Merujuk studi dari SRM Institute of Science and Technology, ditemukan bahwa tidur siang singkat selama lima hingga 15 menit memiliki efek positif dalam meningkatkan kewaspadaan, produktivitas, dan kinerja. Selain manfaat jangka pendek, tidur siang teratur juga berdampak positif bagi kesehatan jantung dan fungis otak dalam jangka panjang termasuk peningkatan kesehatan kardiovaskular dan fungsi otak.

“Budaya seperti di Spanyol, Yunani, dan India telah lama mengitegrasikan tidur siang ke dalam rutinitas harian mereka. Baik itu di tempat kerja, sekolah, karena tidur siang terbukti meningkatkan kreativitas dan produktivitas,” kata Mulligan.

Selain itu, menurut dia penting sekolah juga memfasilitasi atau membuat ruangan khusus untuk mendukung siswa tidur siang dengan nyaman. Ruang tidur siang tidak hanya membantu siswa, tetapi juga bisa menjadi cara bagi guru untuk menyegarkan pikiran dan tubuh mereka, sehingga dapat mengurangi burnout, meningkatkan efektivitas di kelas, dan mempertahankan motivasi kerja.

“Dengan menyadari pentingnya istirahat dan relaksasi, lembaga pendidikan dapat menumbuhkan budaya yang menghargai kesehatan mental dan fisik,” kata Mulligan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala SMPN 39, Rini Aswinarti, mengatakan para guru bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Surabaya untuk mengusulkan program tidur siang sebagai solusi agar siswa dapat kembali fokus dalam belajar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi, empati, dan kesehatan mental siswa.

Awalnya, tidur siang direncanakan dilakukan di meja masing-masing, namun para siswa justru antusias membawa bantal dan tikar, serta menata bangku mereka sendiri. Oleh karena itu, keputusan dibuat untuk melaksanakan tidur siang di kelas dengan pengawasan dari guru. Program ini masih dalam tahap uji coba dan telah dilaksanakan dua kali pada jam 13.00 hingga 14.00 WIB.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menilai penerapan program tidur siang di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 39 Surabaya sebagai inisiatif positif bagi psikologis maupun fisiologis siswa. "Bagus juga itu, terutama untuk sekolah-sekolah yang sampai sore ya," katanya seusai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Abdul Mu'ti mengapresiasi kebijakan sekolah dalam penyediaan tempat tidur untuk mengondisikan siswa saat tidur siang, sehingga berdampak baik bagi siswa. "Mereka menyiapkan tempat dan mengondisikan suasana agar siswa dapat tidur siang," ujarnya.

Menurut Abdul Mu'ti, kebiasaan tidur siang atau yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai take a nap, memiliki banyak manfaat. Selain itu membantu siswa untuk lebih fokus, tidur siang juga dinilai dapat meningkatkan konsentrasi, memperbaiki suasana hati, dan memulihkan energi setelah kegiatan belajar yang intensif.

Meski begitu, Abdul Mu'ti menegaskan kebijakan tidur siang tetap menjadi kewenangan masing-masing sekolah. "Itu kebijakan masing-masing sekolah, ya," kata dia. Kebijakan tidur siang di SMPN 39 Surabaya dilatarbelakangi oleh keluhan siswa yang merasa mengantuk pada jam pelajaran sore.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement