AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Ketupat menjadi salah satu makanan khas yang sering disajikan saat Hari Raya Idul Fitri. Namun jika tidak disimpan dengan benar, ketupat bisa cepat basi dan berbau asam.
Agar ketupat lebih enak, tahan lama, dan tidak cepat basi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengolahannya. Berikut tips dari pakar teknologi pangan dari IPB University, Prof Sugiyono:
1. Jenis beras
Prof Sugiyono mengatakan jenis beras yang digunakan sangat menentukan tekstur ketupat. Jika menggunakan beras pera, tekstur ketupat biasanya akan lebih keras. Karenanya beras pulen lebih disarankan, sehingga tekstur ketupat lebih lembut dan lunak. Adapun agar ketupat lebih awet, dia menyarankan untuk melakukan pencucian beras hingga bersih.
2. Jenis daun
Menurut Prof Sugiyono, jenis daun yang umum digunakan untuk membungkus ketupat adalah daun muda pohon kelapa atau biasa disebut janur. Di daerah tertentu, memakai daun lontar atau daun pandan.
“Apapun silakan. Yang terpenting sebaiknya gunakan jenis daun yang masih muda dan lentur, agar tidak mudah sobek atau patah, sehingga bisa membungkus dan melindungi ketupat dengan baik,” kata Prof Sugiyono dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (25/3/2025).
3. Teknik pembuatan
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam pembuatan ketupat agar awet adalah dengan menambahkan air kapur sirih pada beras sebelum dimasukkan dalam cangkang ketupat. Air kapur sirih, jelas Prof Sugiyono, membuat ketupat lebih keras teksturnya dan lebih awet.
Kemudian setelah matang, ketupat hendaknya segera ditiriskan dan diangin-anginkan. Dengan begitu seluruh permukaannya menjadi cepat kering sebelum ketupat disimpan.
“Jangan membiarkan ketupat dingin dalam air rebusan yang membuat ketupat berair atau basah. Hal ini membuat ketupat cepat basi,” kata dia.
4. Teknik penyimpanan
Cara paling mudah dan praktis dalam menyimpan ketupat agar tidak mudah basi adalah dimasukkan dalam kulkas. Menurut Prof Sugiyono, ketupat yang disimpan di kulkas dapat bertahan selama 7 hingga 9 hari dan teksturnya akan menjadi keras.
“Ketupat yang disimpan dalam kulkas dapat dikonsumsi kembali dengan dikukus, agar ketupat menjadi lunak kembali,” kata dia.
Selain dimasukkan ke dalam kulkas, teknik vakum dan metode pemanasan bisa juga dilakukan untuk mengawetkan ketupat. Akan tetapi menurut Prof Sugiyono, teknik semacam ini belum ada bukti secara ilmiah. Selain itu, cara ini tidak mudah dan tidak praktis dilakukan di rumah tangga.