Senin 31 Mar 2025 08:08 WIB

Tradisi Unik Lebaran di Indonesia, Ada Grebeg Syawal Hingga Festival Meriam Karbit

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi Lebaran yang unik.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Tradisi Grebeg Syawal (ilustrasi). Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi Lebaran yang unik dan sudah dilaksanakan secara turun temurun.
Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya
Tradisi Grebeg Syawal (ilustrasi). Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi Lebaran yang unik dan sudah dilaksanakan secara turun temurun.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Lebaran di Indonesia bukan hanya soal mudik dan ketupat, tetapi juga kaya akan tradisi unik d berbagai daerah. Nyatanya, setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi Lebaran yang unik dan sudah dilaksanakan secara turun temurun.

Berikut ini beberapa tradisi Lebaran di berbagai daerah Indonesia yang penuh makna, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Pariwisata RI, Rabu (26/3/2025):

Baca Juga

1. Perang topat (Nusa Tenggara Barat)

photo
Perang Topat. FOTO ANTARA/Ahmad Subaidi/ama/10. - (ANTARA)

 

Di Lombok, NTB ada tradisi Perang Topat atau perung ketupat sebagai tradisi menyambut Lebaran yang unik dan penuh makna. Konon, tradisi saling melemparkan ketupat ini merupakan simbol kerukunan antar umat Hindu dan Islam yang hidup berdampingan di Lombok.

Sebelum Perang Topat dimulai, masyarakat akan melakukan doa dan ziarah di Makam Loang Baloq di kawasan Pantai Tanjung Karang, dan makam Bintaro di kawasan pantai Bintaro. Uniknya, setelah tradisi dimulai, ketupat-ketupat yang digunakan untuk berperang akan kembali diperebutkan karena dipercaya membawa kesuburan sehingga membuat panen melimpah.

2. Ronjok Sayak (Bengkulu)

photo
Membakar batok kelapa. - (ANTARA FOTO/Akbar Tado/foc.)

 

Tradisi Lebaran yang tidak kalah unik bisa ditemukan di Bengkulu yang disebut Ronjok Sayak. Secara umum, kata Sayak sendiri diartikan sebagai batok kelapa, sehingga Ronjok Sayak adalah tradisi membakar batok kelapa kering yang ditumpuk hingga setinggi satu meter. Menurut kepercayaan, tradisi ini sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun silam.

3. Grebeg Syawal

photo
Tradisi Grebeg Syawal. - (ANTARAFOTO/Maulana Surya)

 

Grebeg Syawal menjadi salah satu ritual yang rutin digelar setiap tahunnya. Tradisi yang berasal dari Keraton Yogyakarta ini dilakukan setiap 1 syawal atau tepat pada Hari Raya Idulfitri.

Grebeg Syawal merupakan wujud syukur setelah melewati bulan Ramadan yang sudah dilaksanakan sejak abad ke-16.

Daya tarik dari tradisi Grebeg Syawal ada pada tujuh gunungan yang terdiri dari gunung lanang/kakung sebanyak tiga buah, gunungan wadon/estri, gunungan darah, gunungan gepak, dan gunungan pawuhan masing-masing satu buah. Seluruh gunungan akan dibawa oleh abdi dalem dan dikawal prajurit Bregodo dari Alun-alun Utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju Masjid Gedhe Kauman. Gunungan tersebut akan didoakan terlebih dahulu, sebelum nantinya diperebutkan masyarakat.

4. Binarundak (Sulawesi Utara)

photo
Warga memasak nasi jaha. - (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/wsj.)

 

Masyarakat Motoboi Besar di Sulawesi Utara juga memiliki tradisi menyambut Lebaran warisan leluhur yang masih dilakukan dan dilestarikan hingga sekarang, yakni tradisi Binarundak. Sebuah tradisi membuat atau memasak nasi jaha secara bersama-sama yang dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut setelah Hari Raya Idul Fitri.

Nasi jaha adalah makanan khas Sulawesi Utara yang berbahan dasar beras dan dimasak adalah batang bambu. Hidangan khas ini memiliki perpaduan rasa gurih dari santan, serta jahe yang cukup kuat. Menurut kepercayaan, tradisi Binarundak dalam menyambut lebaran merupakan sarana silaturahmi terhadap sesama, sekaligus bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

5. Festival meriam karbit (Kalimantan Barat)

photo
Permainan meriam karbit. - (ANTARA FOTO/Jessica Wuysang)

 

Berbeda dengan tradisi lainnya, Festival Meriam Karbit justru pengingat kepada warga akan keberanian dan menumbuhkan semangat kebersamaan. Festival menyambut Lebaran yang terkenal meriah ini digelar selama tiga berturut-turut. Dimulai sejak sebelum, sesaat, dan sesudah Lebaran.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement