Ahad 30 Mar 2025 14:27 WIB

Jaga Batasan, Setop Kepo Urusan Pribadi Saat Lebaran

Pertanyaan berupa status pernikahan hingga pekerjaan dinilai bisa membuat canggung.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Saling memaafkan saat Lebaran (ilustrasi). Pakar komunikasi menyarankan agar masyarakat tak mempertanyakan hal personal saat kumpul Lebaran.
Foto: Republika/Amin madani
Saling memaafkan saat Lebaran (ilustrasi). Pakar komunikasi menyarankan agar masyarakat tak mempertanyakan hal personal saat kumpul Lebaran.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Hari Raya Idul Fitri menjadi momen yang dinanti untuk bersilaturahmi bersama keluarga besar. Namun, kebiasaan menanyakan hal-hal personal seperti status pernikahan atau pekerjaan sering kali dapat membuat suasana menjadi canggung dan kurang nyaman.

Atas hal ini, pakar komunikasi dari Universitas Airlangga, Dr Andria Saptyasari, menyarankan agar masyarakat tak mempertanyakan hal personal saat kumpul Lebaran. Sebagai gantinya, topik pembicaraan saat Lebaran sebaiknya diarahkan pada hal-hal ringan dan menyenangkan.

Baca Juga

“Orang secara tidak sadar cenderung menanyakan hal-hal yang terlalu pribadi. Hal ini justru harus dihindari, karena bisa membuat orang yang kita tanya merasa tidak nyaman dan bahkan tertekan,” kata Andria dalam keterangan tertulis, dikutip pada Sabtu (29/3/2025).

Selain menghindari pertanyaan pribadi, ia juga menekankan pentingnya membangun komunikasi secara bertahap, terutama dengan keluarga besar yang jarang bertemu. Memulai obrolan dengan hal ringan sebelum membahas topik yang lebih dalam dapat menghindari kesalahpahaman.

“Kita harus step by step, tidak langsung to the point pada masalah pribadi. Jika tidak step by step maka akan terjadi pelanggaran ekspektasi, “ jelas Andria.

Saat berkumpul bersama, perbedaan usia juga sering kali menjadi tantangan dalam komunikasi keluarga. Untuk menyiasati hal ini, ia menyarankan untuk melakukan aktivitas bersama seperti bermain gim bersama.

Melalui bermain gim, komunikasi yang terbentuk akan cenderung bersifat spontanitas dan lebih alami. Selain itu, permainan juga dapat menciptakan suasana yang lebih santai dan membuat semua anggota keluarga merasa lebih terlibat dalam obrolan.

“Dengan komunikasi yang lebih inklusif dan nyaman, momen lebaran bisa menjadi ajang silaturahmi yang lebih bermakna bagi semua anggota keluarga,” ujar Andria.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement