Kamis 08 May 2025 11:06 WIB

Asma Anak Sering Kumat? Dokter Bagikan Jurus Jitu Mengatasinya

Menurut dokter, pemicu asma beragam, mukai dari asap rokok hingga tungau di rumah.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Anak mengalami mengalami asma (ilustrasi). membagikan kiat agar orang tua mengevaluasi kondisi anak dengan penyakit asma untuk mengurangi gejala yang muncul.
Foto: www.freepik.com
Anak mengalami mengalami asma (ilustrasi). membagikan kiat agar orang tua mengevaluasi kondisi anak dengan penyakit asma untuk mengurangi gejala yang muncul.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Mengelola asma pada anak memerlukan perhatian dan pemahaman yang mendalam dari orang tua. Evaluasi kondisi anak secara berkala menjadi kunci penting dalam meminimalkan munculnya gejala. 

Konsultan respirator anak FKUI RSCM dr Wahyuni Indrawati, Sp.A(K) membagikan kiat agar orang tua mengevaluasi kondisi anak dengan penyakit asma untuk mengurangi gejala yang muncul. “Kalau anak mengalami asma dengan gejala masih sering muncul tentu yang harus kita tanyakan adalah apakah sudah lakukan penghindaran pencetus, penghindaran ini tidak mudah karena kita perlu identifikasi sebagai pemicu,” ujar Wahyuni dalam webinar di Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Baca Juga

Pemicu asma menurutnya beragam yakni polutan domestik berupa asap rokok, debu, asap dari dapur, binatang berbulu hingga sarang tungau debu di kamar anak atau rumah. Selain itu, kata dia, memastikan anak menghindari alergen seperti cokelat, makanan dingin atau makanan berpengawet yang mengandung MSG menjadi hal yang patut dilakukan untuk menghindari gejala asma yang berulang.

Bila diketahui orang tua telah melakukan langkah mitigasi sebagaimana disarankan dokter, maka dokter dapat melakukan pengendalian serta identifikasi lanjutan untuk mengetahui alergi lain yang bisa saja dialami pasien seiring dengan alergi penyebab asma.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa anak dapat terkena asma karena ada keturunan secara genetik berupa penyakit alergi seperti alergi debu, alergi makanan dan lainnya, sehingga hal ini tak bisa dihilangkan atau disembuhkan namun dapat dikendalikan gejalanya.

“Pasien dengan asma bahwa seseorang itu bisa menderita asma karena memiliki bakat secara genetik atau keturunan dan memang sudah ada warisan dari orang tua bahwa dia lebih sensitif tentu bakat ini tak bisa dihilangkan karena ini ada di dalam gen,” katanya.

Meski penyakit asma hadir dalam tubuh seseorang karena genetik, namun dokter Wahyuni mengatakan bahwa secara medis dapat dilakukan upaya untuk mengendalikan gejala sehingga anak-anak dapat beraktivitas dan bertumbuh layaknya anak yang tidak menderita asma. Salah satu hal yang juga perlu dilakukan dari sisi asupan makanan yakni anak-anak dengan asma sebaiknya menerapkan pola hidup sehat dan menghindarkan dari pemicu agar gejala seperti batuk, sesak napas bagi penderita asma berat tidak terjadi berulang, termasuk pada saat anak tidur pada malam hari.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement