Selasa 20 May 2025 08:15 WIB

Studi: Zat Kimia di Plastik Bisa Bikin Ngaco Jam Tidur, Jangan Anggap Sepele

Senyawa kimia di plastik mengacaukan sinyal sel yang mengatur jam biologis tubuh.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Jam tidur terganggu (ilustrasi). Bahan kimia yang terdapat dalam produk plastik sehari-hari berpotensi mengganggu ritme sirkadian tubuh yaitu jam biologis yang mengatur tidur dan bangun.
Foto: Republika
Jam tidur terganggu (ilustrasi). Bahan kimia yang terdapat dalam produk plastik sehari-hari berpotensi mengganggu ritme sirkadian tubuh yaitu jam biologis yang mengatur tidur dan bangun.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA — Bahan kimia yang terdapat dalam produk plastik sehari-hari berpotensi mengganggu ritme sirkadian tubuh yaitu jam biologis yang mengatur tidur dan bangun. Hal ini merujuk pada studi laboratorium terbaru yang dipublikasikan di jurnal Environmental International. 

Penelitian ini menganalisis bahan kimia yang dilepaskan dari selang makan medis berbahan PVC dan kantong hidrasi berbahan poliuretan. Kedua jenis plastik ini umum digunakan dalam peralatan medis, mainan anak, botol minum, kemasan makanan, hingga furnitur. 

Baca Juga

Hasilnya menunjukkan bahwa senyawa kimia dalam plastik tersebut dapat mengacaukan sinyal sel yang mengatur jam biologis tubuh, hingga menyebabkan pergeseran waktu internal hingga 17 menit. Dampak ini dinilai signifikan karena ritme sirkadian merupakan sistem yang sangat sensitif dan berperan penting dalam mengatur tidur, metabolisme, hingga fungsi kekebalan tubuh.

“Studi ini menambah bukti bahwa plastik mengandung senyawa yang menyebabkan berbagai efek toksik. Efeknya mungkin tampak kecil, tapi jam biologis adalah mekanisme yang sangat ketat. Perubahan sedikit saja bisa berdampak besar pada kesehatan,” kata salah satu peneliti sekaligus pakar kimia plastik di Norwegian University of Science and Technology, Martin Wagner, dilansir laman the Guardian, Senin (19/5/2025). 

Berbeda dari penelitian lain yang fokus pada efek hormon, studi ini menyoroti bagaimana bahan kimia plastik memengaruhi reseptor adenosin yakni bagian dari sistem seluler tubuh yang berperan penting dalam mengatur rasa kantuk dan kewaspadaan. Efeknya mirip dengan kafein, meski melalui mekanisme berbeda. Jika kafein menonaktifkan reseptor ini untuk membuat tubuh tetap terjaga, senyawa plastik justru mengaktifkannya, namun kedua mekanisme ini tetap mengganggu sinyal alami tubuh untuk tidur.

Meskipun efeknya tak sekuat kafein, pengaruh bahan plastik terhadap sel terjadi lebih cepat daripada dampaknya terhadap hormon. Untuk sementara, efeknya terhadap tubuh manusia masih belum sepenuhnya dipahami, namun Wagner menegaskan bahwa potensinya tidak boleh diabaikan.

Studi ini dilakukan secara in vitro menggunakan sel manusia di laboratorium. Peneliti selanjutnya akan menguji dampaknya pada hewan seperti ikan zebra (zebrafish) yang memiliki sistem saraf seperti manusia guna memperdalam pemahaman mengenai risiko kesehatan jangka panjang.

Riset lanjutan juga akan meneliti bahan kimia spesifik dalam plastik dan PVC yang memengaruhi siklus tidur-bangun. PVC sendiri dapat mengandung lebih dari 8.000 bahan kimia, termasuk di antaranya yang tidak sengaja ditambahkan selama proses produksi, sehingga bahan tersebut sangat rumit dan sulit dikelola.

“Setiap temuan baru akan dibunakan untuk menekan pembuat kebijakan agar mengatur penggunaan bahan kimi tersebut, serta meyakinkan industri agar menghapus bahan berbahaya dari plastik,” kata Wagner.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement