AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Tidak semua makanan atau minuman berlabel sehat benar-benar baik untuk jantung. Beberapa justru dinilai mengandung bahan yang bisa memicu peradangan, lonjakan gula darah, hingga berisiko memicu penyakit jantung, demikian menurut dokter spesialis jantung dr Sanjay Bhojraj.
"Saya sudah melihat sendiri bagaimana peradangan, lonjakan gula darah, dan kekurangan nutrisi bisa datang bukan dari junk food, tapi dari makanan yang kita kira sehat," kata Bhojraj.
la pun mengungkap 10 jenis pangan yang sebaiknya dihindari, meski sering dikira pilihan yang aman bagi kesehatan. Berikut rinciannya seperti dilansir laman Hindustan Times, Selasa (24/6/2025):
1. Sirup agave
Sering dipasarkan sebagai pemanis alami yang sehat, sirup agave justru dianggap dapat meningkatkan kadar trigliserida secara signifikan. Trigliserida adalah jenis lemak yang umum ditemukan dalam tubuh dan berkaitan erat dengan risiko penyakit jantung.
2. Minyak kelapa
Meski populer sebagai alternatif sehat, minyak kelapa tinggi lemak jenuh yang dapat memperburuk kondisi pembuluh darah yang telah meradang.
3. Granola kemasan
Granola yang dijual di pasaran umumnya melalui proses tinggi dan mengandung gula tersembunyi dalam jumlah besar.
4. Roti gandum
Roti gandum utuh yang dijual di pasaran kerap hanya berwarna cokelat tanpa benar-benar menggunakan gandum utuh. Banyak pula yang mengandung bahan tambahan yang tidak sehat.
5. Yogurt Greek berperisa
Yogurt jenis ini seringkali mengandung gula dalam jumlah tinggi yang tersembunyi di balik kandungan proteinnya.
6. Daging nabati olahan
Produk pengganti daging berbasis tanaman kerap mengandung minyak biji-bijian, natrium, dan bahan tambahan lain yang bisa memicu peradangan.
7. Rice cake
Makanan ringan ini memiliki indeks glikemik tinggi dan rendah kandungan nutrisi, sehingga mudah menyebabkan lonjakan gula darah.
8. Jus kemasan
Meski terkesan sehat, jus kemasan mengandung fruktosa dalam jumlah besar yang bisa merusak metabolisme.
9. Minuman berkarbonasi
Minuman berkarbonasi dengan label rasa alami sering kali mengandung bahan kimia sintetis dan asam yang berpotensi merusak lapisan usus.
10. Camilan olahan gluten-free
Meski bebas gluten, makanan ringan olahan ini tetap bersifat inflamatorik dan hanya unggul dalam hal strategi pemasaran.