AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Sutradara Mike Wiluan menyuguhkan karya terbarunya yang unik dan penuh aksi lewat film Orang Ikan. Berbeda dari dua film sebelumnya, Buffalo Boys dan Losmen Melati, film ini hadir sebagai tontonan bergenre monster horor yang dibalut unsur sejarah dan mitologi khas Indonesia.
Mengambil latar masa Perang Dunia Il, Orang Ikan dibuka dengan kisah tentang dua tentara yakni Saito dari Jepang dan Bronson dari Inggris, yang sama-sama dituduh sebagai pengkhianat dan dijatuhi hukuman mati. Keduanya dikirim pulang dengan kapal tahanan, namun kapal tersebut tenggelam akibat serangan torpedo dari pasukan Sekutu.
Nasib mempertemukan mereka kembali di sebuah pulau terpencil, tempat misterius yang ternyata menjadi rumah bagi makhluk mengerikan dari legenda lokal yakni Orang Ikan. Ketegangan antara dua orang ini perlahan berubah ketika mereka sadar bahwa satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah bekerja sama. Dari sinilah konflik utama film berkembang: antara rasa tak percaya satu sama lain, perjuangan hidup, serta ancaman nyata dari makhluk buas di pulau tersebut.
Republika.co.id berkesempatan menonton film ini pada Senin (7/7/2025) malam di CGV Grand Indonesia. Film ini berhasil mengemas legenda Orang Ikan menjadi cerita yang epik dengan dibalut aksi bela diri dan nuansa horor yang memacu adrenalin. Lokasi syuting yang menampilkan hutan lebat, gua gelap, pantai sepi juga berhasil menciptakan suasana mencekam sekaligus eksotis.
Salah satu kekuatan dalam film ini ada pada sinematografi dan adegan-adegan aksi yang dieksekusi dengan rapi, terutama dalam pertarungan brutal antara dua karakter utama dan konfrontasi melawan makhluk tersebut. Penampilan Dean Fujioka dan Callum Woodhouse sebagai Saito dan Bronson pun berhasil mencuri perhatian, dengan chemistry yang meyakinkan saat mereka beralih dari musuh menjadi sahabat.
Selama hampir 1,5 jam, film ini menjadi tontonan yang gelap, mencekam, namun tetap menghibur. Orang Ikan membuktikan bahwa film bergenre monster buatan Indonesia mampu bersaing dengan standar internasional tanpa kehilangan identitas lokalnya.
Film Orang Ikan bekerja sama dengan aktor dan sineas lintas negara antara Indonesia, Singapura, Jepang, dan Inggris. Para aktor yang terlibat dalam proyek film ini antara lain Dean Fujioka, Callum Woodhouse, Alan Maxson.
Adapun produser yang terlibat meliputi Eric Khoo, Freddie Yeo, Tan Fong Cheng, Fumie Suzuki Lancaster, James Khoo, Darryl Yeo, Ninin Musa, Alexandra Gottardo, Yutaka Tachibana, Takahiro Yamashita, Anthony Khoo, serta dukungan produksi dari Zhao Wei Films (Singapura), Gorylah Pictures dan Infinite Studios (Indonesia).
Meski melibatkan banyak sineas luar negeri, Mike menegaskan bahwa "Orang Ikan" merupakan film hasil karya anak bangsa karena diproduksi oleh 96 persen kru orang Indonesia. Selain itu, lokasi syuting film ini sepenuhnya di Indonesia yakni di Curug Sodong, Sukabumi, Kawasan Geopark Ciletuh dan Studio Infinite di Batam.
"Film 'Orang Ikan' 100 persen diproduksi di Indonesia, mengambil lokasi di Indonesia, kru sebagian besar dari Indonesia, dan ceritanya juga berasal dari mitologi Indonesia," kata Mike Wiluan dalam konferensi pers usai screening di CGV Grand Indonesia, Senin (7/7/2025). Film ini akan tayang sebagai special screening di bioskop CGV di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya mulai 11 Juli 2025.