Orang-orang yang kerap merasakan gejala pencernaan setelah mengonsumsi produk olahan susu sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Dokter nantinya dapat memberikan serangkaian tes untuk memeriksa kemungkinan adanya intoleransi laktosa.
Salah satu tes yang bisa dilakukan adalah tes napas hidrogen. Malam sebelum tes, pasien biasanya akan diminta untuk tidak mengonsumsi produk olahan susu. Lalu, saat tes dilakukan, pasien akan diminta untuk meniup udara ke dalam sebuah "balon".
Sampel udara dari pasien akan diteliti lebih lanjut untuk mengetahui seberapa banyak kandungan hidrogennya. Berikutnya, pasien akan diminta untuk meminum cairan laktosa.
Pasien lalu akan diminta untuk memberikan sampel udara kembali setiap 15 menit. Dari sampel ini, dokter akan memeriksa ada atau tidaknya perubahan kadar hidrogen. Kadar hidrogen yang tinggi, lebih dari 20 ppm, dapat mengindikasikan abhwa pasien memiliki intoleransi laktosa.