Rabu 20 Sep 2023 20:43 WIB

Anemia Defisiensi Besi Bisa Jadi Gejala Tunggal Alergi Susu Sapi

Satu dari tiga anak usia di bawah usia lima tahun di Indonesia masih memiliki anemia.

Red: Lida Puspaningtyas
Anak mengalami anemia (ilustrasi). Anak anemia berisiko mengalami perundungan.
Foto: Dok www.freepik.com
Anak mengalami anemia (ilustrasi). Anak anemia berisiko mengalami perundungan.

AMEERALIFE.COM,  JAKARTA -- Dokter spesialis gizi klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia dr Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK merujuk studi pada tahun 2017 mengatakan anemia defisiensi besi bisa menjadi gejala tunggal pada kondisi alergi susu sapi.

Dia dalam sebuah acara kesehatan daring, Rabu (20/9/2023), menuturkan, studi menemukan bahwa pada anak di bawah empat tahun yang mengalami defisiensi besi, ternyata sebanyak 13,7 persennya mengalami alergi protein susu sapi.

"Sehingga kita juga perlu mempertimbangkan ketika menemui anak dengan anemia defisiensi besi apakah ada kemungkinan alergi susu sapi atau tidak," tutur Juwalita.

Dia mengatakan, data menunjukkan bahwa satu dari tiga anak Indonesia yang berusia di bawah usia lima tahun itu masih memiliki anemia. Padahal, kebutuhan zat besi akan meningkat selama dua periode kritis kehidupan anak yakni masa kanak-kanak awal dan remaja, salah satunya untuk perkembangan sistem saraf pusat.

"Berbagai proses yang melibatkan perkembangan persarafan yang nantinya akan terlibat dalam proses belajar dan memori seorang anak terjadi saat masa-masa kehidupan seorang anak di awal," jelas dia.

Juwalita menuturkan zat besi juga ikut berperan sebagai co-faktor berbagai enzim yang nantinya terlibat dalam pembentukan selubung saraf serta neurotransmitter yang memiliki peran penting dalam sistem saraf yang mengontrol setiap aktivitas manusia, sehingga penyampaian informasi di otak menjadi lancar.

Ini artinya, zat besi akan memengaruhi bagaimana seorang anak berperilaku, memengaruhi juga proses belajar anak serta memorinya.

"Kita bisa bayangkan bahwa ketika anak kekurangan zat besi maka seluruh proses ini bisa saja terganggu," kata dia.

Oleh karena itu, pada anak-anak yang telah terbukti secara klinis mengalami alergi susu sapi maka hal yang bisa dilakukan pertama yakni mengeliminasi atau menghindari terlebih dulu bahan makanan alergen, dalam hal ini protein susu sapi.

Tetapi, Juwalita mengingatkan agar jangan sampai anak mengalami kekurangan nutrisi sehingga memastikan bahwa anak-anak mendapatkan seluruh nutrisi yang diperlukan menjadi hal penting.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement