Sementara itu, bagi orang dewasa yang melewatkan sarapan, ini akan berpengaruh pada jam makan berikutnya. Biasanya, mereka akan balas dendam dengan memasukan asupan energi yang melebihi dari yang seharusnya.
"Kalau tidak merencanakan sarapan dengan baik, akhirnya sekitar pukul 09.00 hingga 10.00 pagi dia bisa mengonsumsi makanan yang sebetulnya nutrisinya tidak baik," ujar Juwalita.
Menurut Juwalita, dampak seperti itu yang tampaknya tidak disadari orang. Ia pun mengingatkan pentingnya untuk sarapan dengan kandungan gizi yang baik, yakni mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Juwalita mengatakan orang tua perlu memperkaya ide untuk membuat sarapan bergizi, tetapi tidak memerlukan waktu lama untuk mempersiapkannya. Buat saja yang mudah tapi kaya gizi dan bisa dinikmati oleh anak.
"Contohnya roti isi telur keju. Bantu anak untuk memiliki pola pikir sarapan sehat dan enak," ucap dia.