3. Pengetahuan
Walaupun logistik dan fisik sudah siap, tim tetap wajib mengajak orang yang berpengalaman. Dengan kepakarannya, ia bisa membantu manajemen perjalanan dalam pendakian, mulai dari posisi setiap pos, waktu perjalanan, hingga waktu naik dan turun gunung.
"Setidaknya, untuk pemula itu belajar-belajar dulu jugalah, pengenalan sama gunungnya, cari tahu dulu di internet kan banyak," ucap pria yang mendaki Gunung Slamet pada September 2022 dan baru mendaki Gunung Gede pada Januari 2023 ini.
4. Skill
Bagi dia, pengetahuan dan skill adalah dua hal yang saling beririsan. Selain seorang expert di dalam kelompok akan menuntun perjalanan, diri kita sendiri pun juga harus memiliki skill. Seperti tahu kapan harus mendirikan tenda, tahu kapan harus istirahat, tahu akan kondisi darurat, dan keputusan kelompok harus benar-benar dipatuhi.
“Dan harus diikuti. Karena kalau kejadian yang tidak tidak, namanya pendakian atau hiking ini bisa disebut extreme sport. Jadi benar-benar harus ada teman yang setidaknya dalam satu tim, expert,” ujar Dhias.
Jika sudah terlanjur terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, perlu memiliki pengetahuan dan skill untuk melakukan pertolongan pertama, mulai dari pada kondisi anggota yang cedera, hipotermia, atau kondisi apapun itu.
Misalnya terjadi seperti search and rescue, penting juga untuk pahami pengetahuan dan skill-nya seperti apa. Ada juga survival kit yang biasanya dibawa, serta harus tahu cara pemakaiannya dan dalam keadaan seperti apa.
Seperti saat tersesat bersama tim atau seorang diri, yang pertama dilakukan adalah tenangkan diri dulu. Setelah itu baru lakukan observasi, dan akhirnya bisa menentukan apa yang harus dilakukan. Walaupun biasanya ada peta yang diberikan saat masih di pos bawah, terkadang jalur yang sudah ada track-nya pun bisa membuat tersasar.