Selasa 22 Jul 2025 09:33 WIB

Jerawat di Dagu: Penyebab, Mitos, dan Cara Mengatasinya

Sekitar 20 persen dari penderita jerawat akan mengalami bekas luka.

Red: Qommarria Rostanti
Jerawat di dagu (ilustrasi). Ada beberapa penyebab jerawat muncul di dagu.
Foto: Dok. Freepik
Jerawat di dagu (ilustrasi). Ada beberapa penyebab jerawat muncul di dagu.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Jika sering menghadapi masalah jerawat di dagu, kamu tidak sendirian. Jerawat, secara umum, banyak dialami oleh orang dewasa.

Sebuah tinjauan studi terbaru di jurnal Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology melaporkan peningkatan signifikan pada orang dewasa yang mengalami jerawat di dagu. Bahkan, sebuah studi terhadap 92 klinik dermatologi swasta menemukan lonjakan 200 persen pada jumlah orang dewasa yang mencari pengobatan untuk jerawat di dagu. Ada banyak alasan mengapa jerawat baru bisa muncul di bagian bawah wajah.

Baca Juga

Apa penyebab jerawat?

"Jerawat, secara umum, memengaruhi lebih dari 80 persen populasi pada suatu waktu dalam hidup mereka. Orang yang tidak mengalaminya sungguh sangat beruntung. Ini adalah kondisi medis yang terjadi karena interaksi kompleks antara genetika, hormon, bakteri, produksi minyak, dan sel kulit yang lengket," ujar dermatolog dan pendiri The Self Clinic, dr Anjali Mahto dikutip dari laman Women's Health Magazine pada Selasa (21/7/2025).

Dr Mahto mengatakan sekitar 20 persen dari penderita jerawat akan mengalami bekas luka. Jerawat juga berkaitan dengan masalah kesehatan mental seperti rendahnya harga diri, citra tubuh yang buruk, isolasi sosial, depresi, bahkan bunuh diri.

Menurut dia, beberapa mitos umum tentang jerawat yang masih beredar luas juga perlu diluruskan. "Ada keterlibatan bakteri yang menyebabkan peradangan pada kulit, tetapi ini tidak menular," kata dr Mahto.

"Jerawat bukan karena kebersihan yang buruk atau tidak mencuci muka dengan benar. Justru, banyak penderita jerawat cenderung terlalu sering mencuci kulit mereka dalam upaya menghilangkan minyak di permukaan," ujar dr Mahto.

Mengapa jerawat muncul spesifik di dagu?

Dia mengatakan bintik-bintik yang muncul di bagian wajah mana pun sebagian besar disebabkan oleh perubahan hormonal dan genetik. "Namun, wanita yang mengalami jerawat setelah usia 23 tahun seringkali melihatnya sebagian besar di dagu, garis rahang, dan pipi bagian bawah mereka. Inilah yang kami sebut 'zona-U', bukan 'zona-T' tradisional yang cenderung memengaruhi remaja," kata dia.

Meskipun demikian, mengapa jerawat di dagu begitu umum pada wanita dewasa dibandingkan, misalnya, di dahi, masih belum diketahui secara pasti. "Kami tidak tahu mengapa begitu," kata dr Mahto. Namun, kabar baiknya adalah kita memahami lebih banyak tentang mengapa ketidakseimbangan hormonal dan genetik ini berkontribusi.

Hormon apa yang menyebabkan jerawat di dagu?

"Anda dapat mengidentifikasi jerawat hormonal dari jenis flare-up yang Anda alami. Biasanya muncul dalam bentuk jerawat kistik di dagu (benjolan besar, merah, dan nyeri) atau komedo (benjolan whitehead yang tidak pernah pecah ke permukaan) dan disebabkan oleh peningkatan produksi minyak di bawah kulit," ujar dokter estetika, dr Jonquille Chantrey.

Normalnya, ada aliran minyak yang sehat ke permukaan kulit untuk menjaganya tetap terlumasi. Namun, ketika ada terlalu banyak minyak, minyak tersebut dapat bercampur dengan kotoran lain di permukaan kulit Anda dan menyumbat pori-pori.

"Dagu juga merupakan area yang mudah disentuh orang sepanjang waktu, misalnya menggunakan tangan untuk bersandar di meja dapat menambah kotoran dan menyebarkan minyak serta sebum. Kebiasaan ini harus dihindari, dan jelas, setiap jerawat harus dibiarkan saja dan tidak dipencet," kata dr Chantrey.

Apakah ada makanan yang menyebabkan jerawat di dagu?

Kabar baiknya, hubungan antara diet dan jerawat sebenarnya lemah. "Untuk kelompok kecil tertentu, mengurangi gula atau produk susu mungkin bermanfaat, tetapi ini tidak mungkin membantu semua orang. Pembatasan makanan untuk mencoba mengendalikan jerawat berpotensi menyebabkan pola makan yang tidak teratur. (Juga, sebagai catatan, makan 'sehat' atau mengikuti diet vegan atau bebas gluten tidak melindungi dari perkembangan jerawat)," kata dr Mahto.

"Untuk sebagian kecil orang yang sensitif terhadap produk susu, mungkin ada baiknya untuk membatasi jumlah susu sapi, keju, dan yogurt yang mereka konsumsi. Tetapi Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki sumber kalsium dan vitamin D baik lainnya,"

Dia mengatakan jerawat di dagu bisa disebabkan karena menstruasi. "Banyak jerawat di dagu Anda cenderung terjadi pada paruh kedua siklus Anda, atau premenstrually – tepat sebelum menstruasi tiba," kata dr Mahto.

Ini karena paruh pertama siklus Anda didominasi estrogen, dan kemudian paruh kedua, dari hari ke-14 hingga hari ke-28, didominasi progesteron. Pada titik ini, tubuh juga memproduksi lebih banyak testosteron, yang berarti memiliki rasio testosteron yang lebih besar dibandingkan dengan hormon wanita, sebelum menstruasi.

Ia menjelaskan testosteron meningkatkan ukuran dan aktivitas kelenjar minyak. Kelenjar minyak yang lebih besar membuat pori-pori yang lebih tersumbat. Pori-pori yang tersumbat, akan membuat banyak ruang bagi bakteri untuk terlibat dan menciptakan bintik-bintik yang lebih dalam.

Penyebab lain jerawat di dagu juga bisa karena kurang tidur.

Menurut sebuah studi terbaru, risiko stres psikologis meningkat 14 persen untuk setiap jam tidur yang hilang setiap malam, yang dapat menyebabkan kelainan pada struktur dan fungsi kulit.

Faktor lain yang menghubungkan kurang tidur dengan jerawat adalah peningkatan resistensi insulin. Ini karena resistensi insulin dapat meningkatkan glukosa (atau gula) – salah satu penyebab utama jerawat. Jika itu belum cukup, kurang tidur berarti tubuh Anda kurang mampu mengurangi kadar hormon stres (kortisol) dalam tubuh. Ketika tidak cukup tidur, kulit akan terlihat kusam, tidak akan kenyal dan segar, dan terlebih lagi, kortisol berperan dalam produksi sebum – sehingga Anda akan lebih rentan terhadap flare-up kulit.

Selain itu, stres pun dapat menyebabkan jerawat di dagu. "Peningkatan kortisol, hormon stres inflamasi, dapat menyebabkan produksi minyak berlebihan dan menyebabkan bintik-bintik," kata dr Chantrey.

Bagaimana cara menghilangkan jerawat di dagu?

Pertama-tama, cuci wajah pagi dan malam dengan pembersih lembut untuk menghilangkan minyak berlebih dan kotoran dari kulit. Carilah bahan-bahan seperti:

-Asam salisilat. "Ini adalah kunci dalam hal mengobati jerawat karena sebenarnya akan memecah minyak di pori-pori," kata dr Mahto.

-Asam glikolat

-Benzoyl peroxide

Semua ini membantu memecah ikatan antara sel-sel kulit mati, menghilangkannya dari permukaan kulit dan melarutkan minyak berlebih tanpa mengganggu keseimbangan pH kulit.

Produk lain yang baik untuk dicoba adalah retinol. "Kita sering menganggap retinoid untuk sifat anti-aging-nya tetapi sebenarnya sangat baik dalam membuka pori-pori juga – jadi mereka memang memiliki manfaat melawan jerawat," ujar dr Mahto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement